Saturday, January 28, 2017

Tips Belajar Bahasa Korea secara Otodidak

안녕하세요..
Assalamualaikum...


Orang yang otodidak itu menurutku punya dunia (yang asik) sendiri... Nggak ada yang nyuruh dia belajar, tapi dia meluangkan banyak waktu untuk mempelajari satu-persatu dengan niat. Nggak ada yang kasih dia PR, tapi dia terus mengerjakan bagian-bagian hal yang dia ingin pelajari dengan sendirinya.  Nggak ada ujian, nggak ada yang ngawasipun dia terus punya ambisi untuk bisa.

Otodidak itu tentu apa aja, bukan hanya bahasa. Tapi saya punya pengalaman belajar secara otodidak di bidang bahasa, ya jadi saya akan bahas soal belajar bahasa ya... khususnya bahasa Korea.

Maaf lama nggak ngeblog karena ada ini itu yang bikin saya dibikin 'sok sibuk'. Setelah saya agak lenggang dan punya waktu luang, begitu saya buka blog dan email, banyak komentar dan email yang dikirim teman-teman semua. Terima kasih ya atas apresiasinya ke blogku.. Aku juga akan berusaha menulis untuk berbagi pengalaman yang bermanfaat buat kalian. Muaaahhh ~ (jiah)

Nah beberapa request tentang ini dan itu. Mungkin ada pula yang belum sempat ku jawab. Tapi setelah saya baca, tampaknya banyak yang ingin saya menulis tentang Belajar Bahasa Korea secara otodidak.

"Kak...Tips nya apa belajar Bahasa Korea secara otodidak??"
Saya sih udah pernah nyeritain tentang suka-dukanya jadi aku yang punya ilmu bahasa Korea otodidak dan tiba-tiba bisa dapat rejeki nomplok tinggal di Korea ini disini Suka Dukaku Sebagai Otodidak-ers Bahasa Korea atau dulu waktu jaman jadi Kpop-ers aku kasih tahu caraku belajar Bahasa Korea disini Belajar Bahasa Korea ala Kpop Lovers (Suer sekarang dah bukan Kpopers lagi)

Tapi untuk tips... Mmm.. Nggak ada tips yang gimana-gimana. Gak ada cara yang All-Kill atau jurus jitu karena namanya belajar Bahasa semua ada tahapnya. Tapi namanya belajar sendiri, ngerasa nggak ada guru, nggak ada ujian kita bisa naik turun semangatnya, akhirnya jadi nggak mahir-mahir.

Nah buat aku gimana biar bisa belajar sendiri tapi niat dan serius adalah.

1. Konsisten dan Komitmen

Seperti layaknya sebuah hubungan, jiahh... kalau nggak konsisten dan komitmen ya bakalan macet dan bahkan end di tengah jalan. Namanya cinta itu paling anget-angetnya cuma beberapa periode, lainnya kita harus komitmen sama diri sendiri dan konsisten menjalankan.

Helah, malah nyambung ke cinta.

9 diantara 10 orang (bikin perkiraan sendiri) yang minta aku ajarin bahasa Korea maupun yang curhat pingin bisa bahasa Korea, keinginannya itu semu belaka.

Paling bertahan hitungan mingguan tuh. Cuma berkobar-kobar mungkin saat lagi jatuh cintrong sama oppa-oppanya atau karena tiba-tiba mendadak sangat ambisi ke Korea.

Tapi setelah merasa mungkin aduh susah, aduh males, aduh begini begitulah kemudian niat itu hilang begitu saja seperti tak pernah ada (kayak kalimat curhat)

Itu SERRRIIIIING banget aku temui.

Nah kalau aku gimana cara belajarnya?

Emang sih aku belajarnya udah tahunan, beli bukunya sejak kelas tiga SMP, paling cuma baca-baca arti-arti salam dasar kayak 감사합니다 (khamsahamnida), 미안합니다 (mianhamnida), 잘 지냈습니다 (jal jinaesseumnida), karakteristik bahasa Korea kayak kalimat tanya (-아/어 요? - ~ㅂ니까 - ~습니까), pernyataan (입니다, 습니다, dll) dan belajar hangeul.

Tapi aku nggak kayak anak institute bahasa Korea yang belajar bahasa Korea intensif dari Senin - Jum'at ada gurunya orang Korea asli, bukunya lengkap, jadi aku belajarnya nggak bisa se kilat itu.

Aku belajar paling seminggu sekali, yang jelas aku meluangkan waktu untuk belajar bahasa Korea tiap 'nganggur'. Kalau sekarang ketika luang pleasure ku nulis blog, kalau dulu itu belajar bahasa Korea. Just love what you do or you wanna do. 

Jadi dibanding dibilang TIPS mending ku sebut SARAN aja ya...

Saran biar bisa konsisten adalah...
- Buatlah waktu luangmu itu waktu buat belajar (gak perlu nonton TV atau chattingan ma pacar, wkwk)

Menurutku bahasa Korea gampang atau nggak?

Hampir banyak orang berpendapat, bahasa Korea itu gampang di awalnya aja. Hangul?? Wah so easy, beberapa hari aja kalau kamu bener-bener niat ngapalin dijamin bisa. 

Nah ini ada ukuran kesusahan belajar bahasa Korea menurut domandhyo.com dan menurutku this is so trueee...

Okelah, belajar bahasa ntah bahasa yang dibilang orang gampang atau nggak, namanya aja bahasa baru. Ada tata bahasa sendiri, ada kosakata ribuan tentunya nggak mudah. Tapi bahasa Korea itu...


2. Belajar dari berbagai sumber dan berbagai cara

Lee Min Ho dengan tulisan hasil editingku. hehe

Namanya belajar sendiri nggak ada panduan jangan cuma terpacu sama satu sumber, setebal apapun bukunya kamu harus melakukan cara belajar yang lain.

- Carilah buku yang membahas banyak tata bahasa (bukan hanya yang mengajari hangul dan percakapan saja)
- Carilah buku yang banyak latihannya bukan sekedar dibaca, jadi membuat kamu mengerjakan tugas. Darisitu pemahamanmu akan bertambah.
- Jangan berpacu dengan kamus yang dijual di toko buku karena nggak lengkap
- Gunakan kamus naver online, karena kamus offline kebanyakan sejenis dengan google translate yang banyak ngaconya, hahaha
- Carilah situs belajar bahasa Korea yang bagus (Talk To Me in Korean misal atau TOPIK Guide untuk menghadapi test TOPIK)
- Nonton acara berbahasa Korea sambil menyimak dan mencatat (kalau listeningmu udah agak bagus), karena kamu belajar bahasa Korea kamu jangan hanya terpacu dengan acara. Meski akan menyebalkan karena kamu harus mempause - play video lalu mencatat, tapi itu sangat membantu untuk wawasan tentang bahasa yang sering di gunakan orang Korea sehari-hari karena yang di buku sering kali bahasa kaku.
- Sering cari tulisan, berita atau cerita dalam berbahasa Korea. Ini akan melatihmu terbiasa dengan susunan bahasa Korea yang dibalik-balik, dan bisa memperkaya kosakatamu.
Untuk aku dulu, sering juga loh cari lirik lagu Korea, bukan untuk latihan nyanyi tapi untuk aku artikan, ketemu kosakata baru, ketemu tata bahasa baru. Tiap nemu hal yang baru, langsung deh browsing apa artinya...

Rekomendasi Buku Bahasa Korea??

Begitu deh cara belajarku yang banyak 'menjelajahi' dari acara, lagu dan menemukan kosakata dan  ketimbang berkutat sama buku.  Buku sih belajar banget waktu masih beginner aja.  Karena di Indonesia juga nggak banyak buku bahasa Korea yang bagus, cuma itu-itu aja saat itu, konten yang diajarkan amat sangat terbatas, jauh dari kenyataan bahwa tata bahasa Korea sangat banyak rumit, yang diajarkan di buku bahasa Korea yang dijual di Indonesia cuma itu-itu aja (itu itu aja lagi, hehe). Sekarang nggak tahu lagi.  Jadi kalau kalian minta aku rekomendasikan buku apa yang bagus buat belajar bahasa Korea aku udah nggak tahu, karena terakhir aku beli buku bahasa Korea udah hampir 7 - 10 tahun lalu. wkwkwkwk.

Apa lagi yaaa.... saya beneran nggak bener-bener ingat gimana dulu saya belajar. (Duh maaf nggak bisa banyak membantu)

Intinya sering belajar tata bahasa Korea yang sebajek itu (buanyak banget), latihan mendengar lewat acara, sering NYATET juga tuh. Karena kita akan dijajali kosakata yang baru terus setiap belajar dan yang lalu bisa terlupa begitu saja, jadi rajinlah mencatat apapun itu.

Pokoknya JANGAN LABIL kalo belajar. Ngomong pingiiiiiiiiin banget belajar bahasa Korea tapi minggu depan udah nggak niat lagi... Ya sampai negara angin menyerang negara api nggak bakal fasih juga tuh...

Belajar bahasa itu jantungnya adalah dengan kontinyuitas (entah benar apa gak *parah) karena orang yang udah tinggal di Indonesia belasan tahun misal, dia bisa lupa bahasa Indonesia setelah pergi dari Indonesia beberapa tahun aja karena udah nggak dipelajari, udah nggak praktek. Itu banyak terjadi dan itu memang mungkin. So...

PRACTICE MAKES PERFECT yeaahh...

Nggak banyak tips nya karena aku belajar juga nggak pake trik apalagi magic, mengalir aja sesuai berjalannya waktu (jiah) yang jelas aku setia belajar dan Taraaa... ada hasilnya bukan??

Gitu aja deh, moga bisa menulis hal yang bisa membantu di posting lain.
Ini mungkin nggak jelas tapi daripada aku nggak kasih, nggak papa lah ya... hahaha
Disini cuma kasih tahu begitulah cara aku belajar.

안녕...

 

Friday, January 27, 2017

Apa yang kamu rindukan tentang Indonesia saat di Korea??

안녕하세요... ~
Assalamualaikum...

Hmm... Nggak kerasa udah 11 bulan aja di Korea, hampir setahun sudah. Suka duka dilewati dan tentu pengalaman dan hikmah yang sudah diambil banyak sekali.

Namanya juga merantau, pasti beberapa saat sekali akan terjangkit penyakit homesick itu sih sudah pasti. Kangen ibu bapak, sanak saudara dan kerabat, hiyaah ~
Selain hal diatas apa lagi sih yang bikin kamu ngebet pulang saat berada di Korea atau mungkin diluar negeri?

1. Suara Adzan



Bagi yang muslim aja sih nih ya... Kamu kudu ati-ati, jangan sampai ketinggalan sholat karena nggak ada kumandang Adzan yang memperingatkan, aplikasi di handphone mu kadang kurang membantu. Dan awal saya datang saya sempat merasa di tempat antah berantah karena 24 jam nggak denger adzan, siiiing ~ sepi, seperti kata sepupu saya yang pergi ke bali dan bilang, "Pergi ke bali kayak ngerasa mau kiamat karena nggak ada adzan." Waduhhh...

Tapi kita masih bisa kok denger ada yang 'secara live' dikumandangkan di masjid. Dimanakah itu?? Di Masjid Itaewon tentunya...

Ada cerita lucu saat saya baru di Korea beberapa minggu dan mencari masjid Itaewon sementara teman saya yang sudah 6 bulan disini baru sekali kesana. Saat duduk di masjid dan suara adzan dikumandangkan dia nangis, "Duh... aku 6 bulan nggak denger adzan." katanya, huhuhu...

2. Transport yang fleksibel


Eh, gambarnya salah yaa... salah fokus. haha
 Eh iya sih transport Korea itu memang lebih canggih daripada kita punya. Sudah pake pembayaran dengan T-Money, Jalur subwaynya amazing dan yah sangat terstruktur lah pokoknya...

Tapi nah justru karena itu, karena mereka sudah tersistem sedemikian rupa, jadi nggak bisa fleksibel dan kadang bikin lelah (gak kadang, tapi sering)

Kenapa?? Apa yang lebih enak dari transportnya Indonesia??

Angkot di Indonesia bisa nunggu kita, bisa cegat dimana-mana asal di jalurnya aja, terus ada gojek juga yang bersedia antar jemput kita di depan gerbang.

Tapi ya di Korea emang kita diajarkan 'hidup sehat' dengan banyak jalan kali ya...

Halte asrama saya aja kudu jalannya lumayan jauh, 5 menit lebih... Jadi mau main bentar aja bayangin jalan ke halte kalo males ya bikin mager.

Kita ketinggalan semenit doank atau masih berada di jarak 2 meter doank, udah dadah dadah penuh harap ke pak sopir dan pak sopirnya ngelihatpun jangan harap di tunggu apalagi di bukain pintu. Dah goodbye ~
Sungguh terlalu.
Udah gitu kalau naik subway dan harus transfer jalannya biasa jauh lagi... adek lelah.

Tapi disini emang lebih nyaman, nggak ada bau rokok di transport umumnya juga nggak ada yg jorok2. Bersih... Dan InsyaAllah anti copet (meski tidak menutup kmungkinan ada) ahaha.
Yang saya rindukan hanya ke fleksibelannya bisa di cegat dimana-mana dan berhenti dimana-mana juga. wkwk. Masalah canggih dan kelengkapan infonya yaa maap, Korea memang lebih unggul, semoga Indonesia bisa menyusul ya... (_ _'')

3. Makanan Halal


Terutamanya untuk muslim ya, tinggal di negara seperti ini dan menjadi minoritas akan banyak hal yang 'susah' untuk perkara ibadah termasuk mencari makanan halal. Bisa dibilang semua makanan di Korea yang memang bukan berlabel halal 100% tidak benar-benar halal.

Tipikal makanannya seperti ini :
- Ada babinya
- Nggak ada babinya tapi ada hewani (ayam, sapi yang bukan berasal dari daging dengan pemotongan syar'i)
- Nggak ada babinya tapi bercampur alatnya dengan produksi makanan yang mengandung babi.

Ya Allah... sudah menumpuk berapa banyak dosaku sejak tinggal di Korea, karena benar-benar sulit mencari yang 100% suci dari babi... oh babi... why you everywhere here??? Atau banyak kali juga kita bisa tertipu. Merasa makanan aman tapi ternyata tidak. Tapi semoga Allah tahu dan mengerti keadaan hambaNya, yang jelas kita menghindari makan babi dan sesuatu yang dilarangnya, tapi kalau terpaksa dan nggak ada lagi Allah Maha Tahu.

Supermaket
Nyeri juga ketika kita udah gajian dan pingin jajan, datang ke supermarket di Korea tapi nggak kayak di Indonesia bisa langsung comot. Disini harus baca komposisi dll yang tulisannya kecil kecil bikin sakit mata, udah gitu ujung-ujungnya kecewa karena mengandung babi. Dan cuma bisa beli yang itu-itu aja yang paling aman. Padahal kayaknya enak-enak, rindu yang enak-enak tapi halal T_T

4. Makanan murah dengan porsi pas

Kalau kamu tipe orang Indonesia dengan porsi makan sederhana (nggak rakus, hehe) kamu pasti akan terbebani dengan porsi makanan di Korea, karena bisa dibilang 1 porsi makanan Korea itu porsi makanku dua atau tiga kali.

Mau tahu contoh porsi makanan di 'warung' Korea...?? Ini dia... taraaa...
Ini benar-benar porsi satu orang doank lohh~
Anak se krempeng aku mana sanggup makan porsi super super jumbo gini, apa dayaaa... 


Udah gitu, harganya emang kayak harga makan kita sehari, sementara disini makan cuma sekali.
Makan di Korea sekali makan minimal kalo dirupiahkan sekitar 55 ribu - 100 ribuan. T_T

Di Indonesia, dulu waktu aku tinggal di Surabaya 5000 udah dapat Nasi sama tempe penyet gede-gede, meski porsi sederhana, tapi enak dan kenyang.

Masih bisa lah kita 'ngakalin' waktu di Indonesia kalau lagi bokek atau emang pingin hemat, tapi kalo di Korea boro boro semacam 5000 rupiah yang setara 500 won, wkwk... 500 won itu harga biskuit satu biji.

Mau makan nasi kepal segitiga yang cuma ngganjel perut sekilas aja harganya minil 900 - 1500 won  (10ribu -17ribu rupiah). Di Indonesia (kalo di tempatku sih ya) udah dapat nasi sama lalapan ayam/ bebek T_T

5. Sambel Ulek

resephariini.com

Ketika kamu tinggal di Korea atau di luar negeri, mungkin kamu akan menyadari kalau sambel yang di ulek di coek dengan tangan power ibumu adalah salah satu suplemen penggembira (halah bahasa apa sih). Intinya rasanya itu  ya kalau udah nggak makan sambel disini kemudian dikirimin sambel mama dari Indonesia pasti semua langsung berbunga-bunga, langsung nafsu makaaannn.

Di Korea memang ada gochujang, tapi dijamin rasanya diluar ekspektasi. Saus sambel aja nggak punya apalagi sambel ulek ala Indonesia. Apalah sensasi makan tanpa cabe rawit kita...

Makanan pedas disini ah... pokoknya rindu sambel ulek, sambal lalapan, sambal hijau padang...

Teman-teman yang punya teman Indonesia lagi tinggal di Korea dan ingin kasih hadiah, nggak usah susah-susah. Kirim kan saja sambel mereka pasti bahagia. Dijamin. kkkk

6. Kuliner


Yang ini pastilah ya... sebagai anak yang udah hidup di Indonesia dari lahir pastinya lidahnya juga udah terbiasa dengan makanan di negara sendiri. Apalagi kita orang Indonesia sudah terbiasa dengan makanan yang dibuat dengan 'ramuan' aneka macam rempah-rempah dan bumbu-bumbu sementara di Korea beda lagi...

Kita sering merasa makanan disini hambar...

Dan nggak ada hujan nggak ada angin, pasti kita sering meraung-meraung setiap keingat makanan di Indonesia, "Ah... nasi padang, ah... lalapan, ah... tempe, ah... rawon, soto." Pokoknya nama makanan satu warung disebut semua.

Itu sudah jadi rutinitas... wkwkwk

7. Sepeda Motor

Oke, kita 'move on' dari yang enak-enak.

Kali ini soal sepeda motor. Heh??! Apa karena saking jarangnya ada sepeda motor di Korea sampai aku merindukan 'sesosok' sepeda motor?

Jarang banget ada sepeda motor di jalanan Korea

Haha... nggak gitu juga sih... tapi kemudahan karena kita punya sepeda motor itulah yang kita rindukan. Susahnya di Korea karena transportasinya yang ada jadwal, nggak bisa sewaktu-waktu berangkat kayak ojek. Udah gitu kita kudu mendatangi halte atau stasiun yang kadang nggak 'sedeket' itu sama tempat tinggal kita. Mau ke convenience store misal, kalau jalan itu capek banget, kalau naik bis terlalu dekat. Kan dulu kalau di Indonesia tinggal werrr naik sepeda motor aja ... T_T


8. Air di toilet

Sebagai orang muslim yang menjaga kebersihan diri karena sholat 5 waktu dalam sehari toilet bergaya western macam yang ada di Korea ini sangat menyedihkan bagi kita. Karena kayak gimana gitu kalau nggak dibersihin pake air dan cuma pake tisu. Iyuuuhhh banget.Kalau di Indonesia kan ada bak mandinya, kalau nggak ada shower wc nya.

Dan sebagian besar toilet disini hanya ada WC dan tisu semata, ada sih yang dilengkapi 비데 (penyemprot airnya) tapi bisa dibilang jaraaaaang banget. Jadi itu bikin kita iyuh iyuh tiap ke toilet umum. Kalau di asrama kita masih ada sih dengan penyemprot airnya jadi masih aman, kalau keluar itu duh 티티 (T_T) banget deh...

Belum lagi sering banget toilet di Korea yang kehabisan tisu, terus kita harus menahan ini semua... oh tidaaaak ~~

***

Mmmm... kayaknya banyak, tapi karena saya nulis ini dengan keadaan nggak benar-benar konsentrasi, jadi kalau ada lagi kontennya, di tambah lagi sewaktu-waktu. Hahhaha

Yang jelas ini hanya curahan anak perantau di negara orang, biar kalian tahu bahwa ada kegalauan-kegalauan semacam itu kalau pergi dari Indonesia. Dan nikmatilah itu semua selagi anda di Indonesia..

Hehehe...

안녕 ~


 


Thursday, January 26, 2017

Hangang Bridge - Lokasi Syuting Drama + Tempat Bunuh Diri !!

안녕하세요..
Assalamualaikum..



Mumpung ada waktu aku mau nulis-nulis agendaku di Korea. Jiah Agenda. Yang jelas aku akan nulisin satu persatu pengalaman dan cerita di Korea buat di sharing ataupun terutama buat aku sendiri, buat kenangan dan hiburan sendiri, hehe. Mungkin nggak bisa sering-sering nulis juga karena aku tetap aja banyak kegiatan, yang jelas aku akan sempatin nulis.

Gak usah basa-basi, Siapa yang tahu sungai han di Seoul - Korea? Yang demen Korea pasti tahu dong tentang Han River atau lebih akrab dengan sebutan 'Hangang' (Gang dalam bahasa Korea artinya sungai). Pasti jadi salah satu destinasi yang paling ingin kamu kunjungi kan karena seriiiiing banget nongol di drama. Tapi entah kenapa tiap kesana gak tepat timing sama syuting drama, hehe.

Nah... kali ini saya bukan mau cerita tentang sungai Han nya sih, ya emang bagian dari sungai Han tapi saya lebih mau menyasar ke salah satu bagiannya yang menarik dan unik yaitu jembatan Hangang alias Hangang bridge.

Sebenarnya tempat ini bukan destinasi wisata atau tempat yang terkenal banget sih, tapi karena punya keunikan dan sebenarnya saat itu lagi musimnya Drama W yang menampilkan tempat inilah kita jadi penasaran.

Pernah lihat drama W kan?? Drama nyentrik menurut saya karena ide cerita yang lumayan aneh, sangat khayal tapi menarik. Drama yang diperanin oleh Lee Jong Suk dan Han Hyo Joo ini berhasil bikin kita larut sampai akhirnya kebayang sama tempat-tempat syutingnya. Lee Jong Suk berperan sebagai Kang Chul, si tokoh utama di webtoon sementara Han Hyo Joo adalah manusia di dunia nyata, anak dari penulis webtoon.


Awalnya waktu itu kita main ke Hangang sih, nanti soal hangang akan saya post selanjutnya ya InsyaAllah. Nah waktu kita duduk duduk di Hangang itu kita sama-sama memandang satu jembatan yang bikin kita terpikir sesuatu.

"Itu jembatan tempat bunuh diri Kang Chul bukan sih??"

Bermula dari perdebatan apakah jembatan itu benar jembatan di drama W atau bukan, pada akhirnya kita ingin mendatangi jembatan yang kelihatannya deket tapi kelihatannya jauh juga itu.
Hehh... memang terdengar absurd kenapa tempat bunuh diri tokoh di drama sebegitunya bikin kita penasaran.


Iya, seperti video diatas, kita awalnya kepedean kalau jembatan merah itu adalah jembatan seperti yang ada di drama, padahal bukan. wkwkwk

Jadi Hangang itu luas dan panjaaaaaaaaaangg kali. Hakikatnya dia memang sungai, tapi dia bukan sungai biasa semacam sungai brantas. hehe. Dan jembatan yang melintasi Hangang itu nggak cuma satu dua aja tapi banyak... banget berderet deret, namanya pun berbeda beda. Ada yang Hangang Bridge, ada yang Mapo Bridge, Banpo Bridge, dll.

Nah soal scene yang ada di drama. Jembatan ini lumayan sering muncul karena tokoh si Kang Chul ini diceritakan depresi karena dituduh membunuh keluarganya plus percobaan bunuh kedua ketika dia mengetahui dia adalah tokoh webtoon yang kemudian bertemu dengan 'pencipta' dirinya yang ternyata menyebabkan kisah hidupnya semenyedihkan ini. kkk... khayal banget.

Kita sempet bingung ini jembatan yang mana, dan harus pergi kemana, karena kalau jalan kayaknya jauh banget. Akhirnya kita SOS, saya hubungi teman saya, Mr Lee untuk cari tahu akhirnya kita tahu bahwa itu adalah Hangang Bridge, kita bisa mencapainya dengan turun di Nodeul Station (노들역) di antara kawasan Yongsan-gu dan Noryangjin.

Setelah kita mengikuti petunjuk, akhirnya kita dapati lah jembatan itu...

Itu dia jembatannya, setelah keluar dari exit Nodeul Station kita harus nyeberang dulu...

Taraaa... ketemu deh..


 Kemudian beginilah penampakan jembatannya..


Maap yes saya nampang-nampang nggak niat. 

Apa yang buat saya dan teman-teman saya tertarik kesana adalah bukan semata-mata karena dia adalah lokasi syuting. Tapi pertama, ada nilai kreatifitas disana dan yang kedua, ada hawa misteri juga. hihihi...

Fakta-fakta tentang jembatan ini (sepengetahuan saya)
1. Puluhan orang Korea yang depresi memilih tempat ini untuk mengakhiri hidupnya. Intinya ini adalah 'tempat bunuh diri favorit' bagi kaum-kaum desperate.
2. Akhirnya para seniman ataupun selebriti menyumbangkan kata-kata penyemangatnya yang  dituliskan di sepanjang jembatan dengan harapan agar orang yang berniat bunuh diri bisa berpikir jernih setelah membaca kata-kata itu (Entah ngefek atau nggak)

Nah sampai-sampai jembatan ini diberi nama 'Bridge of Life' instead if 'Bridge of Death'. hihi.


Kata-kata diatas artinya : "Jembatan Hangang di bangun sebagai 'Jembatan Kehidupan' . Yang menceritakan harapan dan cinta di kehidupan kita, hidup kembali melalui jembatan yang ingin kita tanjakkan. Di Jembatan Hangang  44 orang ternama menyumbangkan karyanya melalui kata dan gambar. Anda bisa melihat Love Shelter di Halte Bus Nodeulseom, dan berbagai berbagai karya bentuk anak muda lainnya.:

Seperti ini tulisan-tulisan yang ada di sepanjang jalanan..




 

Itu kata-katanya terpotong-potong yaaa..  Seperti ini lengkapnya kata-kata yang terpotong-potong itu satu kalimat...


kalimat yang saya baca diatas itu artinya "Pandangan orang lain --- Apakah segitu penting? --- Hal-hal yang menjadi berantakan --- Apakah salahku --- Tidak seperti itu --- Lihat saja --- Semua baik-baik saja --- kamu Miss Korea."

Maaf kita agak gubrak begitu lihat kata-kata ' kamu Miss Korea' hahaha. Ya gapapalah ya.. kata-kata penghibur.

Nah... ini adegan dimana Kang Chul bunuh diri di jembatan Hangang.

Saya yang datang langsung di tempat ini sempet shock, apa bener si Lee Jong Suk beneran berdiri di pinggris jembatan macam itu, sumpah aslinya ngeri banget loh lihat kebawah...

Dan bener aja, saya sempat lihat BTS nya drama ini dan Lee Jong Suk beneran berdiri di pembatas jembatan, ya tentu pakai pengaman, tapi ya sudah di duga, si doi waktu itu bilng, "아... 진짜 무서워 (Ah... sangat menakutkan)."

Nah dibawah ini si Oh Yeon Joonya nyariin Kang Chul di TKP karena doi tahu si Kang Chul habis bunuh diri. Ya ampun ya gak mungkin ketemu mbak kalau nggak nyebur. hahaha

Maaf aku ikutan pose.. kkkk

Di sensor kayak tersangka aja, hahaha
Pemandangannya bagus banget.. keliahatan jembatan ijo yang gak tahu apa namanya, dan juga 63 building.


Oh iya, kalau kamu main kesini terus nemu orang bunuh diri, ada fasilitas kok untuk bisa cepat bantu. Hahahaha..

Diatas adalah tempat penyimpanan jaket pelampung hehe...

Ya mungkin udah bukan rahasia kalau Korea Selatan memang punya angka bunuh diri yang paling tinggi dunia, entah karena kehidupan sosialnya, tekanan dan harga diri, entah juga karena kurangnya iman

Ya udah ya gitu dulu, semoga posting diatas bisa bermanfaat maupun menghibur.
Ingat, jangan bunuh diri karena itu dosa besar saudara-saudara..
Perkuat iman agar bisa memaknai hidup dengan tepat (malah ceramah, hehe tapi serius loh)

Oke udah dulu ya... Annyong