FuntastiKorea
  • Home
  • About Me
  • Home
  • Bahasa Korea
    • Tata Bahasa
      • Beginner
      • Intermediate
      • Advanced
    • Test TOPIK
    • Kosakata
  • Study in Korea
  • Life in Korea
  • Translate Challenge
    • Berita dan Cerita
    • Lirik Lagu
    • Percakapan Acara
  • Hiburan
    • Kpop dan Lirik
    • Korea Drama
    • Artis
    • Fakta dan Budaya

Tuesday, January 9, 2018

Pengucapan Bahasa Korea yang Sering Salah Kamu Ucap

 Youthism     7:00 AM     Belajar Bahasa Korea     13 comments   

안녕하세요...

Kali ini aku membahas topik ringan mengenai pronuncation alias pengucapan bahasa Korea yang selama ini banyak orang seriiing banget salah ngucapin, bahkan sudah seperti jadi paten pengucapan di negara kita. Ya maklum sih... huruf vokal di bahasa Korea itu tergolong banyak, 10 huruf, dan romanisasinya agak bikin ambigu. Nah... apa saja yang selama ini salah kamu sebut?? Yukkks ~

1. Samsung


Ini yang paling sering kita sebut karena bisa dibilang produk ini udah jadi produk sejuta umat di negara kita. Kita bilang 'Samsung Samsung', tapi tahu kah bahwa kalau dalam hangeul penulisan Samsung sendiri adalah (삼성) yang romanisasi aslinya adalah 'Samseong' ada dua huruf vokal yaitu 'a' dan 'eo' dan 'eo' ini pengucapannya adalah 'O' seperti 'O' pada 'Orang' atau 'Ogah'. Jadi sebenarnya bacanya adalah SAMSÔNG.




2. Hyundai

Selain Samsung, produk kebanggaan Korea yang lumayan punya nama adalah Hyundai, merk mobil. Sesuai dengan tulisannya, orang menyebutnya dengan nama 'Hyun' dan 'dai' padahal kalau dilihat dari tulisan hangul nya adalah '현대'. 현 (Hyeon) yang biasa orang romanisasikan jadi 'Hyun' tapi bacanya 'Hyón', Sementara 대 (Dae) yang di romanisasikan jadi dai bacanya 'dé '. Sehingga pengucapan yang sebenarnya adalah HYÔNDÉ.


3. Seoul


Mulai dari belajar IPS tentang ibukota negara lain, drama yang di dubbing pun pengucapan ibukota Korea ini masih sangat sering salah. Biasa kita menyebutnya dengan kata Se-o-ul menjadi tiga suku kata padahal dari hangulnya dia hanya punya dua suku kata '서울' 서(Seo) dan 울(ul). Bacanya yang benar adalah SÔUL. 


4. Incheon 

Satu contoh lagi soal nama kota. Selain Seoul, kota yang banyak di kenal, Incheon pun sering disebut karena nama kota ini juga nama bandara Internasional utama Korea Selatan, dan orang-orang Indonesia biasa menyebut 인천 dengan In-che-on. Lagi-lagi memisah e dan o padahal mereka satu kesatuan, hehe. Bacanya yang tepat adalah INCHÔN.

5. Kim Soo Hyun


Beralih kepada oppa-oppa. Kali ini aku akan memberi tahu cara menyebut nama mereka dengan baik dan benar meskipun dipanggil tiga kali pun mereka nggak muncul (apaan sih jayus banget).

Anyway, pernah denger cerita si do'i ini pernah ke Indonesia kalau nggak salah, kemudian waktu nyampe bandara para fans menyambut dia dan meneriakkan nama dia dengan pronuncation yang salah. Kemudian setelah dia bicara di depan panggung dia meralat bahwa para fans salah menyebut namanya. kkkk sedih.

Kebanyakan orang Indonesia membaca nama ini 'Kim Sohyun' dan hangulnya adalah 김수현 dan bacanya adalah KIM SU HYÔN. U dan O nya kebalik guys, hehehe



6. Seohyun dan Kim So Hyun

Setelah bahas Kim Soo Hyun diatas, muncul dua nama artis perempuan ini bisa bedakan kan? Nggak bingung kan? Hahaha... Memang terlihat mirip-mirip semua.




Nama Seohyun ini hangulnya 서현, Seperti 서nya Seoul, dan 현nya Kim Soo Hyun. Sehingga bacanya adalah SÔHYON.

Nah yang ini??? Mungkin yang belum les privat belajar pelafalan vokal bahasa Korea bakal bingung dengan Seohyun, atau yang sekilas melihat akan salah pengucapan dengan Kim Soo Hyun.
Dengan hangulnya 김소현, maka nama So Hyun ini pelafalannya KIMSOHYON.
Bingung?
Tiga nama diatas, sama pengucapan di 'Hyun'nya. Dan berbeda di 'Su' 'Sô ' dan 'So'nya. Dan ketiganya berbeda yahhh..

Perbedaan 'u' memang yang lebih mudah di bedakan. Sementara 'ô' dan 'o' kalian akan bingung bedanya dimana? Jadi ada O yang terbuka lebar ada O yang diucapkan dengan membuka mulut sedikit saja. Hmm... mungkin di pembahasan berikutnya.

7. Lee Jong Suk


Nama oppa yang satu ini juga membuktikan bahwa romanisasi hangul memang kurang konsisten, dan bukan salah pembaca kalau salah baca. Hahaha...

Suk dalam nama Lee Jong Suk ini ditulis 석 yang berarti dibaca 'Sók' yang seharusnya, kalau sama dengan penulisan Seoul dan Incheon seharusnya di tulis Lee Jong Seok. Tapi jangan juga dibaca Seok/ Seyok juga ya... haha.

Satu lagi, di bahasa Korea tidak ada huruf L di depan jadi nama Lee di Korea semua hanya disebut 'i'
Sehingga, pengucapan nama orang ini bukan lijongsuk, tapi yang benar adalah I-JONGSÔK.
Bingung kah? Sama-sama o nya tapi beda romanisasi? Serupa tapi tak sama, mereka o yang berbeda. 
Plus, nggak salah kok, kalau kalian baca Li juga... They will understand enough.

8. Jung Kook

Yang ini jadi lumayan lucu juga sih. Wajah baru bagi saya ini beberapa kali bikin aku terbahak ketika orang asing menyebut namanya.

Jungkuk, Jongkuk, Jungguk (dalam bahasa Korea artinya China) bahkan hampir nyebut Jongkok??? Oh My...

Aku rasa romanisasinya 'Jung Kook' kurang bagus karena jauh dari pengucapan aslinya.
Hangulnya 정국 yang bacanya JÔNG-GUK.

Yang lebih lucu waktu aku part time dan ada di stan Kpop ada orang Jepang yang tiba-tiba bicara ke aku sambil bilang, 'Guk guk guk guk..'

Tanda tanya di kepala, apa dia ngajak becanda niruin suara anjing, tapi perasaan suara anjing guk guk itu hanya ada di Indonesia, di Korea pun suara anjing itu 멍멍 (mongmong). Aku tidak bereaksi beberapa saat tapi kemudian dia bilang, 'BTS BTS...'

Aku langsung nyambung, 'Ah... Jong guk??'

'Haik haik haik.... So desu!!! (Ya ya ya benar)'

Aku jalan ke belakang dulu nahan ketawa. :'D

9. Marga Choi

Pasti nggak asing kan dengan marga Korea satu ini. Dimana idol idol seperti Siwon Suju, Minho SHINee dan Sooyoung SNSD bermarga ini.

Umumnya, orang Indonesia akan menyebut dengan pengucapan 'coi'. Coi Minho, Coi Siwon, dsb.

Padahal pengucapan sebenarnya menurut hangeul 최 nya adalah (Choe/ Chwe)

Hahaha, beda kan??

***





Itu contoh singkat saja ya... Yah pasti banyak 'errorisasi' macam itu, memang karena cara romanisasi yang tidak semua ketahui, dan kadang juga ada ketidak konsistenan juga karena perbedaan vokal yang kita punya. Ini tidak akan dialami kalau kalian sudah bisa baca tulis Hangul. Alih-alih baca romaninasi, langsung saja baca hangulnya.

Tapi nggak ada keperluan juga untuk menganggap serius untuk yang tidak berkepentingan, cukup tahu saja, hehe :D

Nanti akan saya bahas ya soal bagaimana orang Korea me-romanisasi hangul lebih dalam supaya nggak kepleset terus ucapin kata dan nama di bahasa Korea, hihi. Next time, See you...

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Kebiasaan Orang Korea yang Bisa di Contoh

 Youthism     3:47 AM     Fakta & Budaya, Life in Korea     15 comments   

안녕하세요...

Nah karena postingan sebelumnya 'terinspirasi' oleh kasus bunuh dirinya Jonghyun SHINee, jadi aku bahas banyak 'sisi gelap' kehidupan orang-orang di Korea, daripada dibilang berpikir nething sama Korea mulu (hahaha) jadi kali ini aku mau menyeimbangkan dengan kebiasaan orang Korea yang patut diacungi jempol dan 'mungkin' seharusnya bisa kita tiru.

Ini berdasarkan fakta yang aku lihat sehari-hari ya, dimana orang Korea tertib menaati peraturan yang sebenarnya nggak seberapa ketat macam Singapore yang diintai CCTV dan langsung denda kalau ketahuan, tapi sebagian masyarakat Korea sadar diri dan sudah seperti punya kebiasaan baik seperti di bawah...

Tata Krama di Transport Umum
  
Mungkin sama seperti di Jepang, meski nggak ada peraturan tertulis dimana-mana dan tertera sanksi, tapi warga Korea sudah sadar dulu untuk nggak rame-rame banget kalau di kendaraan umum, meski di kendaraan umum macam subway untuk lalu lalang orang bekerja masih tergolong rame. Tapi bis dan kereta api antar kota, bakal cenderung tenang, mungkin pengaruh sibuk sama gadget sendiri juga sih, wkwkwk the power of gadget

Tapi berbeda dengan KTX, yaitu kereta cepat Korea, kalau kamu naik ini memang sudah ada peringatan untuk diam, handphone pun harus di silent, bahkan berbisik dikit aja kamu bakal sungkan. 

Ini sebenarnya untuk menghormati orang yang biasanya ingin tidur dalam perjalanan yang lumayan jauh, jadi nggak bakal ada deh orang genjreng genjreng gitar waktu kita naik bis, hahaha ngamen kali.

Selain tenang di dalam kendaraan, tata krama lain yang seharusnya bisa di jaga adalah... tidak makan! Terutama yang baunya bisa menyebar, ada iklan 'Mungkin bau makananmu enak bagimu, tapi bisa jadi mengganggu bagi orang lain."

Dan orang Korea memang jarang banget ada yang makanan di kendaraan umum. Palingan makan roti, itupun jaraaang banget.

Sikat gigi habis makan

Mengenai ini sebenarnya ada ulasanannya, karena sikat gigi langsung habis makan itu nggak baik, harus ada jeda 15-20 menit. Tapi dibalik fakta secara ilmiah, orang Korea menyikat giginya setelah makan karena etika dengan orang lain yang bicara dengannya.

Salah seorang teman Korea setelah makan terus duduk di sebelahku malu-malu nutup mulut sambil bilang, "Maaf ya eonni, habis makan belum sempat sikat gigi." Sampe segitu nggak nyamannya.

Coba kita, kadang habis makan pete pun langsung hoho haha... wkwkwk.

Sudah jadi pemandangan umum, setiap habis makan mereka akan mengambil sikat gigi di tas kemudian ke toilet. Yang unik, mereka kadang belum juga nyampe toilet, sambil jalanpun sambil sikat gigi. hahaha

Berdiri di eskalator sebelah kanan

Ini di Jepang sih, tp Korea sm juga bgni
Kalau di tempat kita ya jalan bareng pacar, naik eskalator pun berduaan berdampingingan menghalangi yang dibelakang lagi tergesa-gesa, iya kan? Hehe.

Kalau di Korea, orang-orangnya udah otomatis berdiri di kanan semua bagi yang mau jalan santai, berdiri mengikuti berjalannya eskalator, jiahhh... kemudian memberi jalan bagi yang mungkin buru-buru untuk naik eskalator cepat-cepat. 

Meski sebenarnya di beberapa tempat ada peringatan tidak boleh berjalan maupun berlari di eskalator tapi budaya ini sudah otomatis berjalan, dan menurutku bagus sih, karena memang hidup di Korea itu serasa di kejar waktu terus. Terkadang kita terselamatkan tidak ketinggalan kendaraan hanya selisih 1-2 menit saja. haha




Merokok di Area Rokok

Ini juga sangat aku acungi jempol. Paling menyenangkan hidup di Korea adalah udaranya yang bersih, nggak kayak di Indonesia yang dimana-mana asap rokok, banyak orang nggak tahu  (nggak peduli) tempat nggak tahu ada siapa di sekitar, bodo amat yang penting iseeeppp dan kebuuullllin aja dah. Mau di transport umum, di pinggir jalan, di rumah makan, so annoying lah..

Di Korea sebenarnya orang merokoknya juga banyak, tapi setidaknya mereka yang perokok bakal ngumpul atau 'sembunyi' di tempat semak-semak tersendiri. Misal area merokok (흡연 구역) atau di pojokan tempat sepi yang bukan tempat lalu lalang. Keren sih, meski ngerokok sama sekali nggak keren, tapi setidaknya dia tahu tata krama untuk nggak membuat orang lain terganggu asap rokoknya.

Kalau di Korea bau alkohol menyengat mengganggu dimana-mana, yah... apalagi malam menjelang. Menyebalkan juga, tapi satu yang disyukuri bau itu tidak membuat sakit layaknya asap rokok yang menyebabkan penyakit dan kematian bagi perokok pasifnya.  Eh, tapi kalau mabuk bahaya juga sehh.. kkk

Anyway, Tinggalkan rokok dan alkohol, nggak ada bagus-bagusnya :D

Menjaga Kebersihan & Pemisahan jenis sampah

Saya nggak tahu bagaimana tips bagi orang Korea menjaga kebersihan lingkungan luar, padahal nih ya di Korea nggak banyak tempat sampah kayak di Indonesia. Nggak banyak tempat sampah aja bersih lohhh...


Kalau belum nemu tempat sampah di simpan dulu saja ya teman sampahnya, jangan di lempar ya guys...

Meski di Indonesia hal ini juga ada, tapi belum di terapkan secara luas, sementara di pemukiman di Korea orang-orang sudah biasa pula memisahkan jenis-jenis sampah sebelum di buang ke luar rumah yang mereka punya tempat pembuangan sampah setiap area tempat tinggal. Mungkin yang lihat drama pernah tahu lah ya adegan mereka membuang sampah rumah ke luar dengan membedakan jenis-jenisnya.

Nggak suka nyolong/ nilep

Agak konyol sih judulnya tapi emang iya. Salah satu yang bikin aku takjub dan kagum sama orang Korea adalah kejujuran dan tidak adanya naluri nilep atau ngambil barang temuannya, waktu aku part time di sebuah gedung mall sering banget pusat informasi nyiarin berita menemukan barang.

'Ditemukan iphone 7 warna putih....dimohon datang ke xx untuk mengambil....'

'Ditemukan ATM XXX Bank, dengan nama.... dimohon datang ke xx untuk mengambil..." (padahal ATM di Korea gampang di salah gunakan)

'Ditemukan dompet warna biru, dengan ada uang sekian, KTP, dll....'

Yang paling sering di tinggalin sih iPhone, sampe bosen dengernya. Mungkin karena iPhone sekarang gede, nggak muat masuk saku dan di genggam di mana-mana kahhh?? Wkwkwk

Udah gitu ya, orang penjual sana toko-tokonya nggak ada penutup dari pintu seng atau apalah itu namanya. Cuma di kelilingi bahkan cuma di tutup-tutupin kain doank, sumpah gampang banget lah tuh nyolongnya, tapi jarang sih tahu ada kasus kehilangan atau colong mencolong.

Atau misal di sini kamu menggeletakkan hape atau komputer sembarangan, kemungkinan ilangnya kecil. Amazing bukan? Yah meski aku yakin pasti ada juga maling disini dan tidak perlu mencoba untuk menelantarkan barang berharga disina yah... Kalau ilang, aku ntar yang di tuntut karena bilang di Korea nggak ada maling. Nothing perfect lah... hahahaha

Mmm... itu dulu kali ya, kalo kepikir di tambah lagi (selalu deh)

Sekian, 안녕 ~


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part 2)

 Youthism     12:58 AM     Fakta & Budaya     16 comments   

안녕하세요..

Setelah di postingan sebelumn ya di Jonghyun SHINee - Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part.1)
saya menitik beratkan bahasan tentang perasaan, kepribadian maupun hal-hal yang dilakukan orang yang depresi dilihat dari tindakan-tindakan salah satu pengidapnya yang memilih jalan tragis yaitu Jonghyun SHINee. Kali ini saya ingin menuliskan beberapa fakta tentang orang-orang Korea, kebiasaan dan sosialitanya yang mungkin orang di Korea banyak tekanan, tidak bahagia hingga akhirnya depresi.

Sebelum saya jelaskan poin-poinnya, terlebih dahulu saya akan menjabarkan fakta yang saya dapat dari situs berita di Korea.

1. Korea negara dengan angka bunuh diri No. 1 di dunia.
2. Secara statistik tingkat kebahagiaan warga Korea rendah dibanding negara lain.
3. Dari data mulai tahun 1983, tercatat 3471 orang bunuh diri dalam setahun sampai kemudian menanjak di tahun 1998, sebanyak 8622 orang bunuh diri. Mulai 2003 angka sudah menanjak sampai 10.898 orang, data terakhir sampai di tahun 2015 terus meningkat sampai 13.500, rekor tertinggi kasus bunuh diri adalah di tahun 2011 sebanyak 15.906 orang.
4. Kebanyakan yang bunuh diri adalah anak muda. Dulu banyak orang tua sampai usia 60 tahun yang bunuh diri juga, tapi sekarang angkanya mulai menurun, tapi untuk anak-anak mudanya makin parah.

5. Penyebab secara secara statistik adalah sebagai berikut :




Dari yang paling rendah :
7.1% - Dikucilkan teman.
12.5% - Merasa sendiri, Kesepian.
16.7 - Masalah Ekonomi.
16.9% - Masalah Keluarga.
39.2% - Nilai sekolah, Masuk Univ.

6. Ada berita mengungkapkan, semakin negara itu maju semakin tinggi tingkat bunuh diri, karena dah bingung apalagi yang mau dicapai (wah).

Sementara apa yang kulihat dari orang Korea adalah sebagai berikut :


Budaya Cepat-Cepat (빨리 빨리 문화)

Iklan yg mnggmbarkn gmn org Korea maunya cepat'', nunggu mie lemes aja ogah
Tahu kan kalau orang Korea punya budaya cepat-cepat, bahkan istilah '빨리 빨리 문화' memang ada di Korea, karena itu bukan kita saja yang melihat sebagai orang asing, mereka pun mengakui mereka punya watak yang sangat tergesa-gesa (급한 성격). Makanya kalau semua pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan mereka cepat sekali naik pitam, alias temperamen (성질), bukan rahasia lagi kalau kerja di perusahaan Korea maka kita harus terbiasa dengan bentakan-bentakan dan desakan-desakan untuk cepat menyelesaikan pekerjaan. Dilihat dari sopir bis/ taksinya (kecuali beberapa banyak sopir bis di Seoul yang selalu menyapa 'Annyong Haseyo penumpang yang naik), para pedagang saja mungkin kalian akan bisa merasakan betapa tergesa-gesa dan nggak sabarannya mereka. Kita yang terbiasa dengan busaya sante ini mikirnya aja sudah nyesek kan?

Sebenarnya ini juga ada latar belakangnya. Mereka hidup di negara yang tidak kaya sumber daya alam (SDA) jadi mereka mengandalkan SDM (sumber daya manusia) untuk membangun negaranya. Mengagumkan sih ya, lihat saja negara mereka jadi negara maju sekarang (meski beberapa orang Korea mengatakan bahwa Korea masih belum bisa dikatakan sebagai negara maju).

Jadi dengan budaya seperti itu juga sangat memicu orang merasakan stress ketika bekerja atau berkegiatan. Karena rekan atau atasan akan terus menekan dan menuntut dia menjalankan tugasnya secepat mungkin. Pernah saya bahas juga sebelumnya, beberapa orang Korea bahkan sudah marah-marah dengan keterlambatan beberapa menit saja.

Gila Kerja (일 중독자)

Ini sudah jadi rahasia umum. Mungkin ini sedikit lebih ekstrem tingkatannya dari sekedar workaholic. Sebelas dua belas sama Jepang, Korea juga punya habit luar biasa soal kerjaan. Ada yang memang karena tuntutan kantor, ada yang karena ambisinya sendiri.

Orang-orang Korea yang aku kenalpun begitu. Sampai ada yang telinganya berdarah karena stress sama pekerjaan, dia masih muda, berusia dua tahun di bawahku, tapi kerjanya sampai tengah malam dan lembur juga sampai jam tiga pagi di rumah, besoknya jam 8 udah harus di kantor lagi, ada juga yang tingkat kelelahannya 8 (kalo sampe 10 bakal meninggal) bahkan waktu untuk ke kamar mandi aja serasa nggak ada apalagi makan, ada pula yang Senin - Minggu, hari besar, hari raya diapun kerja terus.


Tapi...


Kurang Piknik (재미로 살지 않다)


Terkadang aku merasa mereka kurang piknik. Mungkin sih pikniknya orang Korea langsung yang luxurious ke Paris, Inggris, Amerika misal, maklum penghasilan mereka gede banget. Tapi sebenarnya bukan piknik yang seperti yang bisa mereduce ke stressan iya kan? Karena kan wisata seperti itu nggak mungkin dilakukan sering-sering, diluar soal dana, itukan butuh perencanaan dan waktu yang panjang. Jadi yah cukup sekali seminggu wisata ke dalam kota atau luar kota lah. Ada cuti ya ambil cuti dua hari atau lebih nggak kerja dan jalan-jalan sekitar Korea aja.

Kenapa aku bilang gitu? Ya pasti ada lah orang Korea yang doyan wisata sekitar kota, tapi menurut pendapatku nih ya. Mereka kebanyakan lebih sukanya ke kafe atau 술집 (warung alkohol/soju) mereka melepas stress nya dengan minum-minum jadi pikniknya kurang sehat dan kurang menyenangkan.

Sementara fasilitas umum macam taman-taman kebanyakan nggak begitu rame kalau di bandingkan di Indonesia yang cuma alun-alun aja udah berjubel, sementara di Korea selama aku telusuri banyak tempat bagus yang mubazir. Selama bukan destinasi wisata yang mainstream atau dikenal di mata internasional sering nampak sepi, tempat-tempat untuk hiburan penduduk sekitar sebenarnya banyak, tapi nggak banyak orang yang berminat, yang seneng sih aku, kalo selfie jadi bebas, berasa menguasai tempat sendiri. huahahaha.

Jadi nih ya.. banyak orang Korea yang libur nasional tetap kerja, hari libur kerja masih juga kerja. Aku bingung, terus dia cari uang sebenarnya buat apa sih? Waktu kumpul sama keluarga nggak ada apalagi kumpul jalan-jalan. Work hard, play hard lah... Kayak orang Indo gitu, atau kadang Work not to hard but pplay hard, hahaha. 'Hati senang walaupun tak punya uang.'

Individualis (개인주의)

Masalah individualis ini juga sih aku rasa penyebabnya karena kesibukan mereka juga. Sebenarnya orang Korea itu baik kok guys. Selama ada kesempatan bicara sama mereka, mereka yah termasuk baik dan ramah, sifat dasar manusia yang nggak jahat lah (apaan sih). Mmm... agak membingungkan juga sih, kita emang nggak bisa menjudge mereka semua sama. Tapi orang Korea memang punya watak yang cuek, apalagi kalau 'lo dan gue nggak ada urusan'. Intinya nggak ada hubungan antara individualis sama baik nggaknya ya...

Kalau boleh saya simpulkan 'orang Korea itu baik, tapi nggak gampang akrab sama mereka.'.
Ketika aku ditanya orang Korea tentang orang Korea, begitu jawabanku dan mereka membenarkan.

Kegalauan anak-anak mahasiswa asing disini adalah, udah sekolah dan tinggal di Korea, pingin lancar bahasa Korea tapi nggak bisa, karena nggak punya teman Korea. Gimana bisa? Sekolah di Korea tapi nggak punya teman Korea, aku juga sempat merasakan itu. Kalau kenalan sama mereka, mereka baik sih, tapi ya udah sebatas itu nggak bisa lebih akrab lagi.

Salah satu temanku yang sekolah di universitas di Seoul ku tanya, "Apa kegiatanmu selain kuliah?" dan dia jawab, "Nggak ada mbak. Ya cuma di kamar, wong aku nggak ada teman disini." wewww...

Kemudian teman Cina dan Eropa kupun mengaku satu kamar dengan orang Korea di asrama dan mereka... hampir nggak pernah bicara kecuali perkara kecil dengan tempo sesingkat-singkatnya. hahaha

Ternyata banyak banget anak-anak mahasiswa asing di Korea yang merasakan itu. Barusan ada kabar juga dari salah satu Universitas di Seoul, ada mahasiswi asing yang mau bunuh diri karena nggak punya teman di kampusnya, byuhh...

Nah, itu sih antara orang Korea dan orang asing ya, kalau antara orang Korea dan orang Korea sebenarnya juga nggak seberapa paham, tapi yang beberapa kali aku lihat.

Beberapa orang yang sibuk bekerja sebagai pedagang di mall misal. Mallnya buka jam Selasa - Minggu, Senin libur, tapi Senin tetap kerja di luar mall. Ada libur Chuseok yang notabene hari raya mereka, pun nggak mau ngelibur, pulang bentar eh kerja lagi, libur lunar year juga tetap kerja.

Katanya punya keluarga tapi keluarganya nggak sekalipun datang mengunjungi dia di mall itu, coba orang Indonesia pasti sering lah di datangi ada keluarga yang harus sibuk kerja di luar kota (yang cuma jarak 1,5 jam doank dari rumah).

Orang sini emang nggak suka basa-basi, meski sering ketemu jarang banget ngepoin, gak kayak kita meski nggak kenal dan pertama kali bertemu dan sebelahan, bisa jadi kenal dan ngobrol sana-sini, disini mah jarang banget ketemu yang gitu, Mereka nggak terlalu peduli dan tertarik sama orang lain apalagi mengakrabkan diri lebih dulu. Kalau bukan kita yang mendekatkan diri, mustahil dapat teman, itu kata dosenku.

Temperamen

Seperti yang sudah aku ceritain ya, dan masih ada hubungannya dengan penyebab budaya cepat-cepat mereka, orang Korea itu nggak sungkan-sungkan ngeluarin marahnya, raut muka masam, suara tinggi dan kerasnya, yang masalah seringnya cuma terjadi pada perkara kecil aja. Siapa bahagia lihat itu tiap hari?

Misal...

Kita mau naik bis tapi raba-raba saku dulu nyari dompet, nggak langsung nge'pip' in kartunya udah pasti dah dengan suara lantang, miniman mimik muka marah mereka akan ngedumel. Mau naik taksi tapi masih ngapain bentar aja, pokoknya nggak langsung mereka akan bilang 'mau naik nggak sih??!'

Terus kita mau beli baju tapi mau lihat-lihat dulu, jadi pas dia maksa beli kita bilang, "Bentar, lihat-lihat dulu." dan dia bilang , "Nggak usah lihat-lihat!!!!" Glek...

'Ini berapa?'
'10 ribu won.'
'8 ribu won nggak boleh...' (belum selesai ngomong barangnya di ambil paksa sama pembeli tanpa dia berbabibu)

Ada bis umum yang datang terlambat karena macet, ajumma yang naik marah-marah, 'Kok terlambat sih?' si ajussi ngamuk balik, 'Lah macet mau gimana.'

Kalau masih terlihat biasa aja. Ingat, bayangkan itu semua diucapkan dengan nada tinggi dan suara keras ya. Padahal masalahnya ya biasa aja. Paling kalau orang Indonesia cuma ngedumel dikit lah atau tanya baik-baik dengan hati gemes-gemes, wkwkwkwk.

Nah itu sih cuma pengalaman lewat sekilas aja, nggak bakal bikin depresi lah. Beda lagi sama anak-anak Korea yang mungkin menghadapi sifat macam ini setiap saat, Kabarnya murid-murid di Korea juga sering mendapat perkataan kasar dari gurunya kalau mereka punya salah. Mungkin yang hobi nonton drama bakal tahu lah gimana cara orang tua atau guru bentakin muridnya, atau yah di drama pasti seringlah lihat gimana orang Korea marah-marah. Nggak tahu persis sama atau nggak di sekolah dengan scene di drama, yang jelas ada banyak kasus murid bunuh diri karena nggak tahan sama cacian gurunya sendiri. Hufffttt...

Banyak Stereotype  (고정 관념)

Kuliah harus di Yonsei Univ, SNU, atau Korea Univ lah...
Kerja harus di Samsung, LG lah...
Kalau nikah, suami harus sudah punya apartment dan mobil lah...
Itu baru 'manusia'..

Kasarannya gitu ya... Banyak yang cuek sih mau kuliah atau kerja dimana juga, tapi bukan rahasia lah kalau orang Korea ambisinya besar, kalau keinginannya belum sampai puncak, belum mencapai sesuatu yang the best dan popular ya nggak bakal puas juga. Pikiran-pikiran seperti ini lah yang bikin mereka tertekan dan stress. Padahal kerja part time aja bisa hidup loh di Korea, atau ya kerja yang biasa aja meski bukan perusahaan gede, tapi ya karena tuntutan tahta, harta dan strata sih mungkin...

Tidak beragama (무시론자)

Oke, bukan bermaksud SARA karena itu adalah suka-suka mereka. Korea dengan jumlah hampir separuh populasi tidak beragama alias atheis, 40%, dan bagi kita yang terbiasa hidup dengan agama, seharus tahu bagaimana bingungnya hidup tanpa agama.

Masalahnya lagi, kebanyakan mereka punya kepercayaan yang tentang 'kehidupan selanjutnya.
Pasti sering dengar kan di drama sering dalam dialog mereka berkata 'Semoga di kehidupan selanjutnya kamu jadi orang yang lebih..... (bla bla).' atau 'Dulu kamu hidup sebagai apa sih di dunia yang sebelumnya...'

Nah, aku nggak yakin ini ajaran agama apa disini, yang jelas hampir semua orang Korea percaya bahwa yang mati akan lahir kembai jadi sosok lain di masa depan, jadi bunuh diripun nggak masalah,karena nanti kedepannya akan hidup jadi orang lain lagi.

Dan tanpa agama pula mereka mulai kebingungan ketika sudah di titik puncak harus bagaimana dan mulai mempertanyakan 'kenapa kita hidup'.


Hubungan Senior - Junior (선후배 관계) 

Ini juga salah satu penyebab pemuda di Korea stress dan tertekan yang diungkap di berita. Tahu kan kalau di Korea ada Sunbae-Hubae sindrom. Kalau mau dibandingkan di negara kita paling mirip sama suasana pas ospek gitu, tapi kebanyakan setelah itu ya udah biasa aja.

Tapi disini harus berlanjut, kalau kamu hubae dan nggak salam atau membungkukkan badan misal, habisss... sikaaat...

Kadang masih nggak percaya sih, karena kalau aku yang sekolah di universitas nggak gitu-gitu amat. Kemungkinan sih ini terjadi di sekolah-sekolah macam SMP, SMA, mengingat lebih banyak anak muda yang bunuh diri, dan banyak berota-berita pembullyan juga yang paling terakhir terjadi di Busan beberapa bulan lalu.



Kurang Menerima Perbedaan

Di Korea itu orang asing udah banyak banget tapi nggak tahu kenapa terkadang mereka masih belum bisa menerima perbedaan dengan lapang dada(?). Kalau aku ya Alhamdulillahnya nggak pernah kena diskriminasi atau bagaimana, tapi memang sih merasa kalau mereka masih banyak yang terkungkung dengan pemikiran 'Korea' mereka.

Misal nih ya, ada anak 'blasteran' bapaknya orang Korea, ibunya bukan, kasus anak seperti itu di bully dan di kucilkan banyak banget loh. Tahu kan cerita Somi IOI, yang bapaknya orang bule. Dia  sampai ingin oplas padahal wajahnya udah cantik banget. Bukan masalah cantik atau nggaknya, pokoknya salah satu orang tuanya bukan orang Korea pasti sudah mendapat perlakuan berbeda.

Ada juga cerita artis Vietnam yang ternyata ayah/ibunya adalah orang Korea, secara fisik ya nggak ada perbedaan mencolok sama orang Korea lainnya. Tapi karena dia ketahuan anak orang Vietnam jadi dia di bully dan akhirnya pindah ke Vietnam sampe sekarang jadi artis (karena cantik, tapi meski cantik di bully juga karena bukan full Korean).

Cerita kayak gini bisa dilihat sih di Youtube curhatan anak-anak yang blasteran di Korea. Heran juga sih, seharusnya Korea bisa lebih 'Internasional' yaa... hahaha

**

Sosialita di Korea memang kurang baik sih ya kayaknya, pada sibuk dengan hidupnya sendiri-sendiri, masing-masing ingin menjadi yang paling baik, jadi sikut-sikutan dan semacamnya, gimana nggak stress. Jika hubungan antar manusianya berjalan harmonis, aku rasa semua akan membaik. Kalau aku dengan kenyataan sosialita Korea yang begini nggak gimana-gimana juga sih, karena selain karena biasa sendiri (wkwkwkwk), orang sekitarku termasuk orang yang lumayan baik kok.

Ini nggak bisa disama ratakan pasti banyak juga orang Korea yang punya pemikiran yang berbeda. Akupun berharap semua orang Korea bisa saling peduli sama orang sekitarnya dan nggak terlalu gila kerja karena bahagia itu cukup dengan uang yang memadahi(secukupnya), punya waktu dan orang tercinta. Jiaaahh..

Mungkin sementara itu, ini nulis sambil ngantuk. Maklum kalau ada isi yang rumpang, dan bisa di tambah sewaktu-waktu. Sekian...
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Sunday, December 31, 2017

Jonghyun SHINee - Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part.1)

 Youthism     11:47 PM     Fakta & Budaya, Kpop     4 comments   

안녕하세요...


Oke dalam postingan saya kali ini kita bicara perkara yang agak serius ya... Bukan mengenai sekolah atau tentang serba-serbi menarik Korea. Masih sangat ingat kan peristiwa beberapa saat lalu yang terjadi pada anggota boyband terkenal Jonghyun SHINee yang mengejutkan semua pihak baik fans, bukan fans, baik orang Korea maupun bukan orang Korea. 

Bunuh diri (자살)memang kasus yang cukup melekat dengan Korea, mengingat angka bunuh diri di Korea sudah menggeser Jepang menjadi peringkat pertama dengan rata-rata 35 orang bunuh diri setiap harinya. Waw sekali kan? Bahkan di Korea sudah ada yang namanya 자살예방센터 yaitu semacam Badan Pencegahan Bunuh Diri.

Prihatin dan tragis juga sebenarnya, mengingat dimata luar negeri, khususnya seperti di mata orang Indonesia, Korea adalah negara maju dengan rata-rata penghasilan yang tinggi, kesejahteraan masyarakat yang merata, dan penilaian baik lainnya.

Semua pasti tahu dong dengan kalimat mainstream 'Hidup nggak seindah drama Korea.' Itu memang benar dan bahkan bisa jadi jauh dari yang dibayangkan orang.

Korea memang negara yang indah, dengan tradisinya, ketertiban masyarakatannya, keamanannya dan mungkin destinasi wisata dan pemandangannya.

Nah dari kisah Jong Hyun SHINee dan pengalaman saya pribadi saya, dilengkapi dengan pengalaman saya hidup di Korea selama dua tahun banyak sekali saya mencoba menarik kesimpulan, saya ingin membahas sejauh yang saya pikirkan dan saya ketahui supaya menjadi pembelajaran dan hikmah agar di suatu hari tidak ada lagi kisah seperti ini lagi.

Benar sekali istilah orang jawa tentang 'HIDUP ITU SAWANG SINAWANG', atau sejenis istilah 'rumput tetangga lebih hijau'. Tapi secara harafiah sawang sinawang itu artinya bahwa hidup itu dilihat dan melihat, tapi yang ngerasakan belum tentu seperti apa yang dilihat dan terlihat. Cuma keliatannya aja gitu...

Ya seperti ketika kita lihat orang kaya atau artis, wenak banget ya hidupnya berlimpah mau apa aja mau kemana saja bisa, tapi orang yang bersangkutan tidak sepernuhnya merasakan apa yang dipikirkan orang-orang tentang kehidupannya.

Daftar artis bunuh diri di Korea pun nggak sedikit dan sama sekali bukan Jonghyun yang pertama. Dari penyebab hutang, masalah keluarga, pelecehan, stress karena kesalahan masa lalu, sakit dan masalah popularitasnya juga tapi khusus kasus Jonghyun ini lumayan 'mencuri perhatian' saya, selain karena latar belakang bunuh dirinya, kasus ini juga kasus bunuh diri yang terjadi ketika saya di Korea, juga kasus dimana saya membuat saya throwback ke perasaan-perasaan yang pernah saya rasakan dulu. (nggak baper kok, cuma jadi semakin bisa mengambil hikmah,hehe)

Meski sebenarnya juga latar belakang keinginan bunuh diri Jonghyun  agak blurred sih dimata saya, meski jelas diungkapkan bahwa penyebab dia bunuh diri adalah depresi (우울증) dan bahkan dia sudah meninggalkan surat terakhir (유서) yang ditulisnya panjang lebar mengenai isi hatinya, tapi tetap saja ini terasa belum menegaskan dan sepenuhnya menjelaskan. Bahkan, pakar dan ahli mengenai psikologi dan kejiwaan di Korea tidak bisa menerka dan menyimpulkan dengan pasti apa sebenarnya penyebab Jonghyun depresi.

Depresi memang  bukan hanya sebuah ungkapan 'Ah, aku stress... aku depresi' dan bisa lekas pulih sesaat hanya dengan 'mengalihkan' atau menghibur diri. Tapi ini bisa juga menjadi sebuah penyakit yang lumayan serius dan bisa kambuh, efeknya juga bukan hanya dipikiran tapi juga badan ... aku sebagai orang yang punya penyakit ini yang yah.. mungkin tidak sama, tapi 'setipe' dengan penyakit Jonghyun ini, saya jadi banyak kepo , tertarik dan berlagak sok detektif melacak kehidupan Jonghyun yang terekam oleh video video yang tersebar di internet, sedikit banyak saya bisa ngerasain (공감) juga sama apa yang dirasakan.

Pertama, penyakit ini lebih mudah diidap sama orang yang pemikir, over thinking, dikit-dikit dipikirin, bahkan mikirnya sampe dalem banget, melelahkan otak sendiri padahal apa yang terjadi sebenarnya nggak segitunya, atau tanpa di pikir sedalam itupun semua baik-baik saja.
Jonghyun 'kebetulan' punya watak yang pemikir yang mungkin bisa diidentikan dengan sisi melankolis dan sifat introvet (내성적) juga juga. 


Sudah pasti si Jonghyun ini pemikir. Dilihat dari surat terakhirnya sebelum dia meninggal atau curahan hati yang kadang memuat kata-kata prasangka yang dia utarakan di berbagai kesempatan. Kuakui, meski akupun tipe orang seperti ini, overthinking itu bener-bener berakibat buruk. Hal-hal yang sebenarnya nggak begitu, tapi karena kita berprasangka dan akhirnya kepikiran sampe berat. Maka bahagialahkalian wahai orang-orang cuek yang 'bodo amat', yang penting happy dan semacamnya, karena kalian pasti nggak ada waktu untuk memikirkan kerikil-kerikil yang bisa jadi batu besar di pikiran. Meski jangan terlalu bodo amat juga, kita terkadang harus peka juga pada banyak hal, jadi lebih ke positif thinking aja. 


Dari berita di atas teman Jonghyun menceritakan apa yang dipikirkan Jonghyun 'Dia sering bicara bahwa sepertinya dia tidak bisa memenuhi ekspektasi orang-orang sekitar. Dia merasa susah karena ketika semakin bertambahnya umur sepertinya dia jadi tersingkir.'

Sebagai artist, musisi dia memang berharap mendapat sambutan positif dari fans atau orang sekitar, tapi sepertinya dengan dia sudah mengeluarkan beberapa album solo yang kebanyakan dia kerjakan sendiri dia merasa feedback kurang memuaskan dan merasa khawatir sendiri dengan talentanya yang kurang. Ada sisi perfeksionis dan overthinking, jadilah dia koleps. Nah, kemungkinan karena pasar sekarang sudah pasarnya adek-adek unyuk macam BTS dan WannaOne, jadi dia merasa tersingkir, saingan berdatangan, fans diapun udah bertambah umur dan mulai melupakan dia, lagu dia bukan pasaran anak-anak jaman now yang rela abisin duit buat idolanya. Jadi ketakutan-ketakutan seperti itu kemungkinan menggerogoti pikirannya.

Kedua, kesepian. Heran kan yah kok bisa artis setenar itu yang punya ribuan fans, rekan-rekan dimana-mana, bisa kesepian? Ini kayak lagunya Dewa 'Di dalam keramaian aku masih merasa sepi..' ini emang bisa banget chin'gu. Orang sejenis ini butuh banget ada teman heart to heart yang setia di sampingnya memang karena care, mau mendengarkan, perhatian, mengerti tentang dia memang beneran dari sisi 'dia' sendiri bukan sebagai artis atau sebagai profesi/ image yang dia jalani sekarang.
Loneliness does not come from having no people around one, but from being unable to communicate the things that same important to oneself, or from holding certain views which others find inadmissible ~ Carl Jung
Tahu kan yah artinya diatas? Aku sangat setuju dengan kata-kata diatas dan aku merasakan.

Mungkin dari sisi artis juga kayak lirik lagunya Se7en ini...

'내가 모든 게 잃어도  내 인기가 떠러져도, 더 이상 노랠  못하고, 다른 직업을 가져도...
(Kalau aku kehilangan semuanya, popularitasku jatuh, nggak bisa bernyanyi lagi, dan punya pekerjaan lain)
나라는 이유만으로 나를  사링해줄 수 있니?
(Apa kamu bisa mencintaiku karena aku?)
*Jadi maksudnya cinta aku karena emang suka aku nya, bukan karena status, latar belakang dll.
Bahkan dari interview dia yang sepertinya sudah dilakukan lama sebelum dia bunuh diri dengan air mata dan raut wajah sedikit menuturkan :

"내 생각을이렇게 다 털어놓고 얘기 할 수 있는 상대가 많지 않았던 것 같아요.내가 이렇게 얘기를 하면 그 사람들이 뭐라고 생각할까? 라는 우려들 때문에 잘 안 해요."
(Sepertinya tidak banyak orang yang bisa diajak bicara tentang pemikiran/perasaanku. Karena akupun khawatir kalau aku menceritakannya mereka akan berpikir seperti apa ya...)

Ini bener sih, aku juga kadang ingin sekali ya menceritakan berharap bisa untuk di mengerti atau sekedar di dengar, tapi karena orang biasanya akan menjudge dengan mudah, menyepelekan pemikiran kita, jadi kita jadi takut untuk mengatakannya dan memilih memendam. "Haduh jangan jadi drama queen deh, gitu aja dipikir berat. Aduh gitu doank... Alah gak apa-apa." perkataan tidak menghibur semacamnya.

"제 진짜 모습을 알고 싶어 하는 사람이 많이 없거든요. 내가 어떤 사람인지 안 궁금해 한다는 생각을 했어요. 자기가 생각한 대로 판단했었기 때문에..."
(Tidak banyak yang ingin tahu tentang sebenarnya diriku. Saya rasa mereka tidak ingin tahu saya ini orang yang seperti apa. Mereka akan menilai menurut apa yang mereka pikirkan...)


Sementara mungkin teman-teman disampingnya berinteraksi dengannya hanya karena kebutuhan kerja misal, atau hanya sekedar bercanda saat bertemu, tapi ketika dia kembali ke space nya sendiri dia merasa kosong. Kalaupun ada teman curhat atau teman-teman yang dulunya akrab misal member SHINee pasti dengan bertambahnya umur sudah mulai sibuk sendiri-sendiri dan hidup sendiri-sendiri pula. Idol Kpop generasi 2 macam SHINee, SNSD, Super Junior dkk (duh gue tahu banget, maklum pernah jd kpopers juga wkwk) udah pada menyebar bahkan bubar pada mengembangkan karirnya sendiri-sendiri karena sekarang dah bermunculan lahir idol baru.


Sama kayak kita yang meski bukan artis ini. Dulu pas SMP SMA sok sok an punya gank yang jumlahnya udah kayak boyband girlband, gerombolan kesana kesini barengan ngakak becanda seneng-seneng, kelihatan deket dan akur banget pas itu. Tapi begitu dah lulus kuliah aja, yang tiap ramadhan biasanya buka bareng begitu masa berlalu mah udah susah. Ada yang kerja di luar kota, sekolah luar negeri dan juga nikah, paling cuma kontekan sesekali, paling sering di grup aja dan cuma di read doank, reuni setahun sekali pas lebaran juga alhamdulillah iya kan. Eh kok jadi ngelantur... tapi ini fakta.

NGODE

Ini salah satu karakteristik orang yang punya watak introvert dan memendam kegalauan. Suka ngode, ngasil sinyal. Pernah baca di salah satu buku di Korea tentang 'introvert' dan mengatakan bahwa orang introvert ini sebenarnya suka presentasi. Lahh.. orang introvert kan alergi sama presentasi?

Presentasi yang dimaksud adalah si introvert ini suka banget menjelaskan pada orang-orang tentang dirinya. Oh, ya... kalian tahu kan, orang introvert itu beda sama antisosial, jangan disamakan dengan orang yang tidak bisa atau tidak mau bersosialisasi, tapi dia memang punya keterbatasan dalam berkomunikasi dan cara komunikasi yang berbeda.

Sebenarnya aku nggak tahu sih Jonghyun ini juga tipe introvert atau bukan, apakah ada kaitannya depresi dengan sifat introvertnya. Yang jelas seperti yang saya katakan tadi, orang seperti ini sebenarnya sangat suka menjelaskan tentang dirinya, aku ini begini, aku begitu, pahami aku, bantu aku, tolong aku... tapi dengan cara yang berbeda, dan karena itu dia juga cenderung kreatif. 

Contoh sepele, bikin status misal, tapi nggak kayak drama queen yang terang-terangan mengungkap dengan bahasa gamblang yang alay. Mungkin dia mengungkap dengan istilah, kalimat singkat, dll yang kadang nggak gampang orang menerka ada apa sebenarnya dengan dia. 

Dia juga suka menulis, mengungkapkan panjang lebar perasaannya lewat tulisan. Karena Jonghyun adalah artis maka dia mengungkapkan dengan lirik, sementara orang biasa bisa saja lewat blog atau hanya diary pribadi. 

Lihat saja beberapa lagu-lagunya. Dari judul dan liriknya itu benar-benar mewakili apa yang dia rasakan. Seperti lagu yang serasa jadi 'simbolik' sekali dengan kematiannya, lagu yang berjudul 'Lonely' yang dia nyanyikan bersama Taeyeon SNSD.

Baby I'm so Lonely so Lonely 나는 혼자 있는 것만 같아요
(Aku sepertinya hanya sendirian saja)
그래도 너에게 티 내기 싫어 / 너에게 숨기기싫어
(Tapi aku tidak mau (ini) ketara) / (Tapi aku tidak mau menyembunyikan darimu)
혹시 짐이 될까, 많이 버거울까
(Apakah aku akan jadi bebanmu, apakah akan memberatkanmu)
나는 혼자 참는 게 더 익숙해 날 이해해줘
(Aku sudah biasa menahannya sendiri, tolong mengertilah aku)

Dari lirik di atas...  bisa dilihat ada dua versi lirik, dia tidak mau ketara (duh bahasa Indoku bener gak sih) terus dilirik berikutnya dia tidak mau menyembunyikan. Dia mau lawan bicaranya (entah siapa ini) menyadari perasaannya tapi dia tidak mau dengan terlalu memperlihatkan dengan jelas.
Karena dia takut kalau orang akan menganggapnya sebagai beban "menyusahkan saja punya masalah kayak gitu, aku harus apa?" misal.

Jadi dia mau minta tolong tapi takut membebani juga, jadi dia terbiasa memendam sendiri. Dan ungkapan "Mengertilah aku." ini agak ambigu buat aku. Maksudnya 'mengertilah aku memang begini sifatnya', atau 'mengertilah bahwa aku sedang kesepian'.
Sekilas info, sebenarnya Taeyeon juga beberapa mengungkapkan dia merasakan kekosongan seperti ini. Merasa sendiri ditengah popularitasnya yang terus melejit. Dia juga mengungkap di postingan instagramnya saat Jonghyun meninggal, dia mirip dan mengerti apa yang dirasakan Jonghyun.



Yah... begitulah kehidupan dan perasaan para artis dibalik imagenya yang glamor dan berlimpah.

Nah... kembali ke Jonghyun, hanyak kan berita yang mengungkapkan bahwa sebenarnya JongHyun udah ngasih tanda-tanda yang kemungkinan bentuk dirinya untuk minta bantuan pada orang lain. 

"Tolong perhatikan aku, bantulah aku dan tenangkan aku..." ungkapan ini dia curahkan melalui update status, tatto-tatto nya dan lirik lagunya yang salah satunya berjudul 놓아줘 (keluarkan aku) seperti di bawah ini.

세상에 지친 날 누가 좀 제발 안아줘 (Aku di hari yang melelahkan di dunia ini, siapa(pun) tolong peluklah aku)
눈물에 젖은 날 누가 좀 닦아줘 (Aku di hari saat mata basah [krn air mata], siapa(pun) tolong hapus air mataku)
힘들어하는 날 제발 먼저 눈치채줘 (Aku di hari yang berat, tolong peka dan sadari duluan)
못난 날 알아줘, 제발 날 도와줘 (Tolong ketahuilah aku yang buruk ini, kumohon tolonglah aku)

*terjemahannya nggak persis secara literatur tapi aku tepatin secara makna saja ya. (maklum ungkapan bhs Korea - Indo beda banget)

Orang seperti ini memang sudah malas dengan 'judge' orang, atau orang yang ujung-ujungnya mengentengkan permasalahannya, jadi dia nggak mau mengatakan gamblang dan memilih mengatakan lewat kode-kode. Berharap ada orang tulus yang menangkap sinyal itu lalu diam-diam bisa mengerti, menenangkan dan menyembuhkannya dengan alami (bukan konseling dan semacamnya). Tapi sepertinya sampai akhir pun tidak ada orang sekitar Jonghyun yang bisa melakukan itu semua untuknya.

Ini sebenarnya bukan postingan yang hanya menitik beratkan tentang Jonghyun SHINee ya... Tapi tentang seseorang yang menderita depresi akut dengan pemikiran-pemikiran dan perasaan yang dia punya sampai dia nggak bisa memenangkan pikiran itu akhirnya kalut dan memilih keluar dari penderitaan ini dengan jalan yang tragis.

Aku sama sekali nggak bisa membenarkan atau memaklumi tindakan bunuh diri Jonghyun, tapi aku bisa mengerti kenapa dia punya pikiran-pikiran berat (selain pikiran bunuh diri) seperti itu karena aku pun sebenarnya punya watak yang sama, dan sisi yang mirip dengan dia. Ini membuatku merinding, merasa 'orang sejenisku bunuh diri'.

Karena Alhamdulillah kalau aku bisa 'keluar' dan memenangkan 'pertarungan' pemikiran jelekku sendiri, walau sebenarnya juga belum sepenuhnya pulih dan merubah semua ke sisi 180 derajat berbeda, tapi aku masih punya tempat mengembalikan, menumpuk semua beban berat di kepala ke satu tangan besar yang Maha Daya. Tuhan... Allah...

Kalau boleh bilang yaa... Kenapa psikologis bahkan Jonghyun nya sendiri nggak bisa memastikan penyebab depresi ini sebenarnya konklusinya bakal lari ke satu hal yang mungkin dari kalian akan anggap terlalu spiritual atau religius, tapi sebagai orang yang pernah pengidap penderitaan yang sama, jalan keluarku memang cuma itu.

Apa itu?? 

Tujuan Hidup. Kita manusia kan di ciptakan ada tujuannya. Kalau misal dia nggak tahu tujuan hidupnya maka pasti akan mengalami kebingungan saat dia di jurang kegagalan sekalipun saat dia berada di ujung keberhasilannya, dia akan bingung harus gimana, mau ngapain lagi, kemana lagi. Kalau nggak ketemu jawabannya pasti stress, udah merasa nggak ada ruang gerak lagi yang nyaman. Udah nggak punya apa-apa, nggak ada yang bisa dilakukan, terus mau ngapain? Udah punya semua dan banyak hal yang sudah dikerjakan pun juga bingung akan bagaimana lagi, ntar ujungnya harus apa. Jadi orang yang bakal bingung ini biasanya orang-orang yang ada di titik paling RENDAH maupun paling ATAS.

Tahukan surat wasiat(?), surat terakhir Jonghyun sebelum bunuh diri yang dia serahkan pada temannya nine? Nah di salah satu isinya dia mengaku konsul ke dokter yang tidak bisa memuaskan perasaannya dan sepertinya justru memperburuk keadaan. Salah satu isinya adalah...

왜 사느냐 물었다. 그냥. 그냥. 다들 그냥 산단다.
(Aku tanya kenapa kita hidup. Yah tak ada alasan... Semua bilang kita ya cuma hidup saja)
왜 죽으냐 물으면 지쳤다 하겠다.
(Aku tanya kenapa kita mati.  Karena lelah)

Ini pertanyaan Jonghyun sangat alami dan fitrah di lontarkan sebagai manusia yang sebenarnya menanyakan tujuan kenapa kita diciptakan dan hidup disini, kenapa juga akan mati, di balik tujuan duniawi saja. Karena kebanyakan orang hidup ya hidup saja, tidak benar-benar mengerti bakal kemana arahnya. Biasanya orang yang dapat hidayahpun karena dipicu dari pertanyaan macam ini dalam hidupnya, kemudian mencari dan menyadari, dan mungkin Jonghyun sama sekali bukan tipe orang yang mikir ke arah sana (keTuhanan, agama, dsb). Nah ini dokternya kalau ustadz ya nggak mungkin jawab kayak gini. Sayangnya... yah begitulah.
Kalau di Al-Qur'an kan ada ayat yang berbunyi bahwa Allah menciptakan Manusia dan Jin tidak lain agar mereka beribadah padaNya. Jadi ibadah lah poin penting yang sering dilupakan manusia hingga hilang arah, bingung kemudian menyerah.

Kesyukuran. Hidup tak perlu membanding-bandingkan maka bebas hatimu. Tak perlu membandingkan dirimu yang dulu yang mungkin lebih sukses dari sekarang, maupun membandingkan dengan orang lain. Lihat apa yang dimiliki sekarang dan sesekali lihatlah ke bawah, banyak orang yang jauh tidak beruntung darimu.

Kasus Jonghyun ini juga, mungkin dia kurang menikmati rasa syukur itu sendiri. Sebenarnya masih banyak juga fans yang menikmati karyanya dan setia sama dia, bahkan saya lihat konser tunggalnya pun nggak sepi dan rame bingit. Tapi karena depresi sudah menggerogoti pikirannya, sementara tidak ada pertolongan yang dia harapkan, jadi dia sudah susah merasakan perasaan-perasaan seperti itu, perasaan puas, bersyukur dan tak tenang lagi menjalani hidup karena sudah

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah.

Nah, seperti apa sih sosialita dan kehidupan di Korea yang bikin banyak orang-orangnya jadi depresi? Saya akan bahas di part dua di Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part 2) .. See you.


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Tuesday, December 12, 2017

Gaya anak muda Korea yang bikin Kamu Melongo

 Youthism     10:22 AM     Fakta & Budaya, Life in Korea     17 comments   

안녕하세요..

Anak Korea Jaman Jigeum
Mungkin judulnya sedikit lebay, tapi bisa jadi benar juga. Postingan ini dibikin untuk seru-seruan aja ya, kalau ada bagian yang terdengar konyol bukan berarti mencela anak Korea, tapi namanya punya budaya dan kebiasaan yang berbeda, kita bisa jadi takjub melihat hal yang berbeda atau bahasa Koreanya 신기해. Weh, kok gitu ya, lucu ya... dll Sama seperti mereka terheran-heran sama aku yang berhijab di musim panas. hehehe

Kalian yang penggemar Korea mungkin penasaran seperti apa sih realita di Korea, sama kah kayak di drama? Pakaiannya? Make upnya?

Bagiku overall mirip sih ya, aku nggak tahu apakah drama yang memang mencerminkan kehidupan aslinya atau orang-orangnya yang terinspirasi drama. Secara, nggak jauh beda sama Indonesia. Meski beda jenis, Korea juga akrab dengan kata LATAH. Satu pake ini, semuaaa pake itu.

1. Sepatu Kets Putih (흰 운동화)
Tolong jangan salah fokus, lihat sepatunya ya... hahaha *sengaja

Oke, saya awali dengan yang 'biasa' dulu ya. Di Korea ini alas kaki yang di pake nggak seberagam kayak Indonesia yang pake sepatu sandal macam yang aku pake aja jarang banget, sedikit ngerasa 'salsep' alias salah sepatu kalau jalan di Korea pakai sepatu sandal ala ala merk yang biasa dijual di matahari ini (cinta produk Indonesia coy).

Nah, karena di Korea ini budaya jalan kakinya sangat kuat (nggak dikit'' naik motor macam kita) jadi mereka lebih suka sepatu kets, dan kalau kita lihat ke bawah maka warna-warna putih akan bertebaran dimana-mana. Alias sepatunya warna putih semua. Kalau di Indonesia sih setahuku pakai yang sepatu putih jarang, karena gampang kotor apa lagi di Indonesia banyak jalan becek. hehe. Sebenarnya tren ini nggak aku mengerti sih, jadi nggak ada 'sejarah' atau latar belakang pastinya kenapa sepatu putih ini begitu di gandrungi anak-anak muda di Korea.

Jadi banyak juga nih anak Indonesia yang memang suka 'ngikut' gaya anak Korea dan tinggal di Korea akhirnya ikutan beli sepatu putih juga. Awalnya aku kaget "Kok putih? Gak takut gampang kotor?" Mereka tak bergeming mungkin karena alasannya adalah mbebek tren Korea. hehehe.

Atau mungkin menurut mereka, 'Berani kotor itu baik.' wkwkwk.

2. Make up anak SMA (화장)

Kalau bicara di Indonesia. Anak SMA berangkat sekolah dan make up adalah dua hal yang gak bisa di satukan. Bukan begitu? Seingat saya, jaman saya dulu waktu mau berangkat sekolah ritual dandan yang dilakukan hanya pake bedak. Lipstik merah? Eyeshadow? Nggak kenal dan tabu sekali bagi anak SMA itu semua benda-benda para tante dan emak.

Tapi di Korea. Wohoooo...

Kenyataan yang satu ini juga kayaknya agak berbeda sama di drama sih, setahuku di drama-drama Korea bertema anak SMA, murid-muridnya nggak dandan sih ya... ya gak sih...

Suzy - Dream High | Jiyeon & Temannya (gtw namanya hehe) - God of Study

 Tapi pada kenyataannya nggak sedikit anak SMA Korea yang berdandan seperti ini...


Tidak tahu siapa dia hehe... maaf kan aku yang mencomot fotomu dari mbah google. Aku akan minta ijin dulu pake bahasa Korea ya (meski kemungkinan dia lihat blog ku 1/10000000) wkwkwkwk.
학생... 난 한국에서 유학생인데.. 한국의 고등학생에 대한 이야기를 하려는데 한국 고등학생 찾아봤더니 너의 사진을 떴으니 이렇게 올리는 게 허락해줘요.. 나쁜 얘기 아니에요.. ^^

Jadi kelihatan banget mereka sudah handal dalam bermek-ap. Mulai dari base, foundation, cushion, dll yang sampai sekarang masih nggak ku kenal juga wkwk mereka sudah fasih pakainya. Wajah mereka yang kayaknya udah putih pun makin putih... Nggak lupa maskara, eyeliner, lipstik merah mentereng... 

Sempat shock awalnya karena setiap naik bis kebarengan adik-adik unyu ini dan lihat dari dekat, SubhanAllah beneran tebel dan nggak kebayang kalau anak SMA di Indonesia kayak gitu mungkin... Mungkin diapain ya? hehe

Soalnya dulu ada kejadian lucu terjadi sama temenku yang agak dandan udah gitu pakai soft lense lagi, sialnya di berjodoh berpapasan dengan kepala sekolah yang serem ala kepala sekolah matilda dan dia disemprot, "Mau sekolah atau mau tanggap jadi penyanyi dangdut?" wkwkwk. 

Terus kejadian lucu lagi pas aku di Korea dan ada anak-anak SMA study tour ke Korea (guaya kali anak SMA sekarang study tournya ke Korea), saat pihak kampusku bertemu dengan anak-anak SMA itu orang Korea berkomentar, "Wahhh... Anak SMA di Indonesia polos-polos kali (lugu)." 
Aku jawab, "Hahaha iya, Mungkin karena mereka nggak dandan."
Terus mereka tanya, "Memangnya nggak boleh dandan?"
Aku jawab, "Iya, nggak boleh."
Kemudian apa kata mereka, "Jadi mereka datang ke sekolah dengan muka jelek aja ya?"

Buhset, muka jelek... SEDIH :'D 
Gak gitu juga keleeesss...

Btw

3. Tote Bag/ Eco Bag (에코백)


Di Korea Eco bag atau yang lebih kalian kenal sebagai Tote bag (Tote bag sama Eco Bag beneran sama kan?) ini udah kayak barang yang pasti kalian lihat sepanjang mata memandang. Tas santai ini emang enak sih dibawa kemana-mana. Bahkan cewek-cewek cantik pun nggak gengsi pakai eco bag yang udah kumel dan warna mbulak (bahasa jawa, mboh bahasa Indonesianya apa *banyak lupa bhs Indo, maap).

Asik aja sih liatnya, kalau di Indonesia kadang tas itu mewakili 'harga diri' jiah nggak juga sih, tapi tas lumayan jadi ajang bergaya, tapi di Korea anak-anaknya dengan pede aja pake tas lemes, cuma kotak dan nggak ada gayanya ini. Kebanyakan yang mereka pakai justru bukan yang ada corak-corak atau renda-rendanya, paling cuma tulisan-tulisan bahasa Inggris atau gambar simpel.

Cuma ada yang bikin geli....

Cowok Korea pakai Eco Bag

Karena aku sudah dua tahun di Korea jadi ya lama-lama jadi biasa, tapi awalnya kok shock dan melongo ya?
Kalian gimana bayangin cowok Indonesia bawa Eco Bag? Aneh nggak sih? Yang lebih bikin aneh lagi, mereka pakenya kayak gambar di samping ini... Kok aku bayangin cowok Indonesia bawa tas kayak gini agak uhuy gitu ya.... wkwkwk. (kecuali bawain tas bayi buat istrinya, cuit cuit). Tapi ini sudah biasa di Korea ya guys, dan ini nggak dipandang gimana-gimana, hanya saja kita berbeda. wkwkwk

4. Baju Couple
                                                                                 Pernah lihat drama W - Two Worlds ini kan? Di adegan seperti gambar di samping ini ngegambarin banget anak korea pacaran jaman jigeum (jigeum = bahasa korea, artinya: now)

Pakaian couple mungkin nggak asing sih buat kita-kita orang Indonesia. Cuma kalau pun ada yang berani pakai barengan gitu pasti banyak mata memandang dan bisik-bisik tetangga, bisik-bisiknya kalo nggak, 'Cie cie... baju kopelan' ya... 'Norak banget.' Ya nggak sih?

Ternyata bukan hanya orang Indonesia aja sih yang menganggap gaya pacaran kayak gitu bikin merinding, salah satu orang Thailand yang jadi artis di Korea pun mengungkapkan salah satu culture shocknya adalah couple pacaran Korea yang sangat lovey dovey sampai pakai baju couple bahkan yang lebih 'ekstrem' adalah dari sepatu dan celananya pun sama. Dan ini dijamin akan banyak kalian temukan dimana-mana saat kalian jalan-jalan di Korea. Kalau kalian belum ketemu, mungkin jalan-jalannya kurang luas. hahahaha.

5. Cowok Baju Pink

Menyambung tema dari gambar yang diatas-atas, lagi-lagi Lee Jong Suk. Bukan fans sih, cuma drama terakhir yang ku tonton adalah drama-drama do'i jadi waktu mau cari gambar yang terpikir cuma itu (jarang banget nonton drama)

Nah, ini juga salah satu yang bikin aku takjub juga (kebanyakan takjub, mungkin salah satu sebab karena sebelumnya aku kurang gaul, wkwkwk). Kirain cowok yang pake baju pink cuma Lee Jong Suk karena mau kembaran sama Han Hyo Joo dan kalau lihat di drama sih biasa aja, tapi kalau lihat kenyataannya kok agak gimana gitu yah...Waktu naik bis, naik subway lumayan juga cowok Korea yang pake baju pink mirip kayak warna baju si Jong Suk oppa ini. Warnanya so sweet banget nggak sih? Dan yang pake bukan 'cowok cantik' apalagi yang lambai kok, ya kelihatan cowok tulen normal (semoga, hehe)

Tapi lagi-lagi karena aku sudah dua tahun disini jadi mulai terbiasa, karena mereka orang Korea. Tapi waktu ada cowok Indonesia yang pingin melatahkan diri, lalu ikutan pake pink kok aku spaneng ya? wkwkwk.

6. Pakaian warna gelap/ kalem senada

Mungkin yang ada dipikiran kalian ketika membayangkan style orang Korea maka image 'mentereng' lah yang melekat. Tapi dalam kesehariannya orang Korea ini lumayan simpel dalam berpakaian, terutama soal warna. Mereka cenderung menggunakan warna gelap atau yang cenderung kalem dan senada. Misal hitam, abu-abu, putih, coklat/ pastel.

Karena ini impactnya ke aku adalah aku jadi nggak pede bahkan nggak pakai lagi bajuku yang warna merah mentereng. Meski begitu ketika musim dingin datang padding merah masih sering dipakai sih..


Ini nggak berlaku buat beberapa orang sih ya... Semua kan nggak bisa di sama ratakan. Anyway, kebanyakan begitu.




7. Poni Cowok Korea

Satu lagi, last but not least karena kemungkinan aku teringat yang lain atau aku akan terus memperhatikan mereka sebagai bahan ngeblog dan materi bisa bertambah wkwkwk.

Ingat kata-kata mamaku, "Jangan dapat orang Korea, mama nggak suka cowok berponi."
Terus pas mama lihat TV, "Haduh rasanya kok pingin nyibakkin poni mereka ke belakang ya?"

Wwkwkwkwk...

Cowok Korea emang terkenal dengan poninya ya? Apalagi para boybandnya, nggak memungkiri sih kadang beberapa dari mereka malah lebih ganteng pas ada poninya. Laaaahhh... Tapi Cowok yang poninya di sibakkan menerutku lebih kelihatan dewasa dan tegas sih.

Bukan mau nyeritain artisnya. Tapi yang konyol sepanjang mata memandang semua model rambut cowok Korea kayak seragam semua, berasa ada peraturan negara mengharuskan model rambut macam itu. Kanan Kiri Depan belakang semua rambutnya sama, sampai aku bilang ke teman cewek Korea ku, "Cowok Korea semua rambutnya sama ya?"
Dia jawab, "Sama gimana?"
Aku : "Poninya tuh...Semua berponi."
Dia : "Ah nggak kok"
(Kebetulan kita lagi ada diluar) Aku : "Coba deh lihat sekitar..."
Jeng jeng... Semua begini.
Kemudian dia nyengir, "Oh iya ya..." Hahahaha.

Orang Korea kayaknya tidak akrab dengan model rambut 'jambul' ala syahrini, kkk.

Waktu mereka ketemu cowok Indonesia yang rambutnya berjambul ala aliando mereka bilang, "Eh dia keren tuh rambutnya bisa gitu."

Huahahahahaha...



Sekian semoga menghibur dan sampai jumpa di post berikutnya, bye bye....
      



Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home
View mobile version

환영합니다 Welcome To

환영합니다 Welcome To

Q & A (Tanya Jawab)

안녕하세요.. Sebelumnya terima kasih atas apresiasinya atas Blogku yang sebenarnya tujuan awal dibuat hanya untuk 'majalah dinding'...

About Me

Blog Pribadi +
Tempat corat-coret apa saja tentang Korea.
Perempuan, 1991, Malang - Jawa Timur
Belajar tentang "Teaching Korean as Foreign Language" di Korea Selatan.

instagram : @titatri91

(jgn kirim DM ttg study di Korea, silahkan tanya di blog)

(I'm not a KGSP Student. Jangan tanya tentang beasiswa ya... *I don't know much, beasiswaku karena 'relasi')


Sorry, don't ask about another sosial media account like kakao, line, whatsapp.

Semua bisa ditanyakan lewat kolom komentar blog saja^^;


Pretty busy nowadays.. No many updates..


Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ^^

Semua foto dengan watermark adalah foto pribadi..

Blog Archive

  • ▼  2018 (15)
    • ▼  October (2)
      • Jurusan Bahasa dan Sastra yang di Sepelekan
      • Mengatasi Sulitnya Cari Makanan Halal di Korea
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (16)
    • ►  December (2)
    • ►  September (4)
    • ►  May (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (43)
    • ►  November (5)
    • ►  August (7)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2015 (35)
    • ►  December (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (27)
  • ►  2012 (10)
    • ►  February (10)
  • ►  2011 (2)
    • ►  April (2)

Popular Posts

  • Tata bahasa Korea lampau - Perbedaan -(으)ㄴ/ -던/ -았던/었던
    안녕하세요... Oke kali ini saya akan kembali ke sesi tata bahasa. Sebagai orang yang sudah lama mempelajari bahasa Korea, saya menyatakan ba...
  • Bahasa Korea - Kalimat tak Langsung (간접화법/ Indirect Speech)
    안녕하세요.. Mari bahas tentang bahasa Korea lagi... Kali ini kita belajar tentang kalimat tak langsung (간접화법) Ketika suatu tidak disampaika...
  • Mengurus Visa Jepang di Seoul - Korea
    안녕하세요 ~ Kali ini saya mau berbagi buat orang-orang Indonesia yang tinggal di Korea dan ingin mengurus visa ke Jepang. Pengalaman sempat...
  • Bahasa Korea untuk Belanja (Jual Beli)
    안녕하세요... Nah kali ini mungkin buat yang suka belajar bahasa Korea dan juga buat yang bakal datang ke Korea untuk berkunjung atau lainnya...
  • Dari Mantan Kpop-ers untuk Para Kpop-ers (Jangan Terlena)
    안녕하세요... Ini nasehat terbuka dari mantan Kpopers buat semua Kpopers tercinta yang ada dimuka bumi ini... Jangan cuma cerita senang-...
  • Daftar Sertifikasi Ujian TOPIK di Indonesia
    Haii... Assalamualaikum, 안녕하세요.. 까꿍!! Setelah tiga tahun lamanya saya kembali ke blog ini. Lamaaa banget! 쾌..~ 오래 됐어! Mohon maaf untuk bl...
  • Tata Bahasa ~도록 Vs ~게끔
    안녕하세요 .. 반가반가 .. Let's talk about Korean Grammar again. Practice Makes Perfect.  Semakin tahu banyak semakin kita mudah memp...
  • Perbedaan '-으로' dan '에' (ke / di)
    안녕하세요.. Materi - materi seperti ini akan sulit ditemukan di buku pembelajaran bahasa Korea di Indonesia. Karena saya menyalin modul asli d...
  • Pertimbangan untuk Hidup di Korea (Suka Duka Hidup di Korea)
    안녕하세요.. Assalamualaikum... Depan Deoksugung (덕수궁) Lama sekali saya tidak nongol di blog ini. Bukan karena kehabisan bahan, tentu saja...
  • Mengerjakan Soal 'Reading' TOPIK II (제36회 한국어능력시험)
    Annyong my Sachin ~ Buat yang mau menghadapi test TOPIK II bagaimana perasaannya? Mules atau berdebar-debar?? Kita akan menghadapi Bahas...

Categories

Advanced (8) Beginner (3) Belajar Bahasa Korea (26) Cerita & Bacaan (9) Drama Korea (1) Fakta & Budaya (10) Intermediate (5) Kosakata (3) Kpop (5) Lagu dan Lirik (4) Life in Korea (21) Study in Korea (8) Tata Bahasa Korea (8) Test TOPIK (15) Translate Challenge (9) Wisata Korea (16)

Live Traffic Feed

Google Plus

Youthism
View my complete profile

Followers

Copyright © FuntastiKorea | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates