Haiiii... Annyong Haseyo!
Alhamdulillaaaaahh... Suka duka mengurus beasiswa S2 di Korea Selatan sudah selesai, membuat study plan, mengumpulkan dokumen-dokumen, mengurus visa, mencari barang-barang untuk packing dan lainnya yang lumayan menguras tenaga dan pikiran.
Hari ini dan saat ini saya tinggal menghitung jam untuk keberangkatan saya ke Korea. Pingin cerita detail mengenai prosesnya supaya teman-teman yang ingin atau sudah rencana sekolah disana mempunyai informasi yang bisa membantu. Tapi not now... kemarin aja untuk sekedar buka laptop nggak sempat apalagi ketik-ketik banyak. Sekarang disempetin lah... masih 12 jam lagi berangkat dan sudah tidak perlu banyak persiapan lagi, tapi nggak bisa cerita banyak-banyak dulu.
Jadi sekarang cuma mau cerita sedikit rasanya, excited sekaligus ada lelah dan sedihnya untuk pergi S2 keluar negeri itu. Ya emang mostly happy dan harus happy ya... Tapi behind the story mungkin bukan cuma aku aja calon mahasiswa ke luar negeri yang merasakannya.
Lelah karena apa... tentu saja karena persiapan begitu banyak. Yah... meskipun beasiswa, tapi nggak mungkin kita nggak keluar uang sama sekali. Kita harus melengkapi persiapan kebutuhan disana, apalagi di negara dengan adat dan cuaca yang jauh berbeda dengan kita. Siap-siap baju hangat yang nggak murah dan beberapa bahan makanan untuk masak masakan-masakan sederhana.
Sedihnya... Kita akan berpisah sangat jauh dengan keluarga tercinta dan teman-teman. Udah deh... cewek pasti baper. Ngelihat wajah ibu saat dadahdadah di bandara, waduh rasanya cekit-cekit banget... hihi.
Tapi ya namanya perjuangan ada pengorbanan. Pergi untuk bahagia, kembali agar lebih bahagia. Itu sih prinsip saya yang agak geje. hehehe.
TAPI BAHAGIA banget yaaaa... ini kesempatan yang aku tunggu dari mulai dandanku masih culun dan suka bayangin Super Junior saat guru menerangkan pelajaran di kelas (plaakkk, gak gitu juga).
Meski sekarang orientasiku bukan lagi Kpop, but hey... sudah bukan rahasia kalau Korea itu beautiful country, mata kita bisa menikmati sisi lain anugerah ciptaan Tuhan dengan pemandangan indah segala rupa.
Kesempatan mengembangkan diri dan belajar, yah semoga dengan datang ke negara gingseng itu aku bisa bawa manfaat dan kebahagiaan. Intinya begitu yaa...
Nggak usah dulu mikir culture shock dan lain-lain... 항상 좋은 일만 생각해요 (Pikirkan yang baik-baik saja). Hadapi dengan senyuman...
Saya berangkat malaaaam sekali... Ini penerbangan dini hari. Awalnya saya mau beli yang murah aja, Air Asia, tapi di pikir-pikir. Sama aja... Meski murah, tapi kudu transit di Malaysia, sementara transit itu nggak cuma menitan atau satu jam. Paling cepet aja 3 jam dan ada yang transit sampai berganti hari dengan durasi 7 - belasan jam. Uaaaduhh... dengan segala persiapan sudah lelah, kayaknya nggak sanggup kalau kudu nggelandang di bandara. Jadi pilih penerbangan ini jangan cuma pertimbangkan harganya ya chin'gu....
1 Lagi... Bagasi, orang yang serasa minggat dari rumah kayak saya ini semua harta benda seakan dibawa. Jadi pikirin bagasi juga. Maskapai murah ada yang tidak menyediakan bagasi sama sekali, dan harga penambahan bagasi keluar negeri tentu rogoh kocek lebih besar lagi. Jadi saya pilih yang 30 Kg, karena bawaan saya 26 Kg hiihihi Itupun belum semua karena satu tas ransel dan satu tas jinjing saya bawa kedalam ke pesawat.
Kenapa saya berangkat dari Jakarta padahal saya orang Jawa Timur adalah karena selain harus mengurus visa di kedubes dan legalisir, saya mencari direct flight itu tadi, yang nggak pake transit. hehe
Dan ini benda sakti lainnya yang harus di dapat sebelum saya bisa membeli tiket ke Korea...
1. CoA (Certificate Of Admission)
Entahlah banyak orang membahas LoA, CoA tapi yang saya dapat CoA. Meski dua minggu lebih sebelumnya saya sudah dapat kabar bahwa saya sah diterima, tapi sebelum CoA ini sampai ditangan, maka saya belum bisa mengurus visa apalagi membeli tiket pesawat.
Ini sejenis bukti bahwa kita sudah diterima oleh Universitas tersebut berserta rincian lainnya seperti data pribadi, no passport (untuk terbit CoA kudu serahin no passport), program pendidikan yang kamu tempuh, keterangan apakah sudah memiliki sertifikat TOPIK, keterangan biaya pendidikan dll.
Sudah tahu kan saya kuliah di universitas mana? hehehe. Ini bukan Universitas di kota Seoul, seperti harapan saya dulu saat masih suka Kpop, "Ah... pingin kuliah di Korea biar skill bahasa Korea otodidakan ini bisa lancar, tapi jangan yang di Seoul, jangan juga kampusnya artis... hahahaha."
Dan ternyata terkabul persis demikian :D
Ayo browsing-browsing tentang kampus saya ya... (jiah masuk kuliah aja belum) this is wonderful campus... *promosi Eh tapi pernah dibuat shooting drama Korea loh pemainnya salah satu ex-member Kara, tapi lupa judulnya, ntar di posting ya kalo inget dan sempat. hehehehe
2. Visa
Yaaaaa...
Selama mengurus keperluan beasiswa saya selalu banyak tanya dan wawancara pada seorang kenalan ibu muda yang sudah menginjakkan kaki Korea sejak September 2015 untuk pendidikan S3 nya.
Dan beliau bilang, "Yang teliti ya dek ngurus visanya, kalau nggak bisa stress berat..."
Huahaha...
Banyak cerita dan bukan rahasia, menanti kepastian visa Korea Selatan itu bikin nggak doyan makan dan kurang bergairah. Gimana nggak, takut ditolaaaak...
Memang saya bukan visa wisata yang cenderung punya banyak kisah penolakan, tapi ah ya begitu, nanti saya ceritakan detail. Awalnya saya udah menduga bahwa visa saya akan molor (nggak mau ngira ditolak) karena kekurangan kelengkapan dokumen yang tidak saya pahami secara detail tapi ternyata...
Tara... Alhamdulillah dia nongol di tanggal kapan mestinya. Alhamdulillah, jujur aja selama nunggu visa saya nggak berhenti do'a pas sholat sambil terus dzikir, nyeri atuh kalau sampe ditolak. Tapi memang kun fayakun, jika Allah berkehendak, segala aturan yang dibuat manusia bisa lewat :D
Jadi setelah visa deal jadi baru deh pede beli tiket pesawat, kalo nggak, ketemu tiket hangus atau harus refund atau ganti jadwal bisa nangis-nangis ntar. Hehehehe...
Itu cerita 'sekilas' saya mengenai proses mengurus pendidikan di Korea, sampai akhirnya hari H keberangkatan. Minta do'anya ya teman-teman meski kita tak saling mengenal dan saya tidak mengenalkan diri secara jelas. Huehehehe...
Semoga yang punya impian yang sama bisa terwujud jika saatnya tiba. Saya juga melalui penantian panjang sampai akhirnya semua ini bisa tercapai. Inipun harus diiringi dengan usaha dan doa yang lebih tinggi, karena ini baru permulaan dan juga saya bukan sekedar jalan-jalan disana. hihi.
Semoga masih punya banyak waktu untuk cuap-cuap di blogging dan saya akan menceritakan kisah saya di Korea...
Bismillah. Semoga Allah mengijinkan.
Tunggu ya... 기다리세요....~
Sudah dulu gitu saja, saya mau istrahat karena nanti harus duduk di pesawat selama 7 jam...
See ya... Annyong!
Wassalamualaikum.
Hari ini dan saat ini saya tinggal menghitung jam untuk keberangkatan saya ke Korea. Pingin cerita detail mengenai prosesnya supaya teman-teman yang ingin atau sudah rencana sekolah disana mempunyai informasi yang bisa membantu. Tapi not now... kemarin aja untuk sekedar buka laptop nggak sempat apalagi ketik-ketik banyak. Sekarang disempetin lah... masih 12 jam lagi berangkat dan sudah tidak perlu banyak persiapan lagi, tapi nggak bisa cerita banyak-banyak dulu.
Jadi sekarang cuma mau cerita sedikit rasanya, excited sekaligus ada lelah dan sedihnya untuk pergi S2 keluar negeri itu. Ya emang mostly happy dan harus happy ya... Tapi behind the story mungkin bukan cuma aku aja calon mahasiswa ke luar negeri yang merasakannya.
Lelah karena apa... tentu saja karena persiapan begitu banyak. Yah... meskipun beasiswa, tapi nggak mungkin kita nggak keluar uang sama sekali. Kita harus melengkapi persiapan kebutuhan disana, apalagi di negara dengan adat dan cuaca yang jauh berbeda dengan kita. Siap-siap baju hangat yang nggak murah dan beberapa bahan makanan untuk masak masakan-masakan sederhana.
Sedihnya... Kita akan berpisah sangat jauh dengan keluarga tercinta dan teman-teman. Udah deh... cewek pasti baper. Ngelihat wajah ibu saat dadahdadah di bandara, waduh rasanya cekit-cekit banget... hihi.
Tapi ya namanya perjuangan ada pengorbanan. Pergi untuk bahagia, kembali agar lebih bahagia. Itu sih prinsip saya yang agak geje. hehehe.
TAPI BAHAGIA banget yaaaa... ini kesempatan yang aku tunggu dari mulai dandanku masih culun dan suka bayangin Super Junior saat guru menerangkan pelajaran di kelas (plaakkk, gak gitu juga).
Meski sekarang orientasiku bukan lagi Kpop, but hey... sudah bukan rahasia kalau Korea itu beautiful country, mata kita bisa menikmati sisi lain anugerah ciptaan Tuhan dengan pemandangan indah segala rupa.
Kesempatan mengembangkan diri dan belajar, yah semoga dengan datang ke negara gingseng itu aku bisa bawa manfaat dan kebahagiaan. Intinya begitu yaa...
Nggak usah dulu mikir culture shock dan lain-lain... 항상 좋은 일만 생각해요 (Pikirkan yang baik-baik saja). Hadapi dengan senyuman...
Saya berangkat malaaaam sekali... Ini penerbangan dini hari. Awalnya saya mau beli yang murah aja, Air Asia, tapi di pikir-pikir. Sama aja... Meski murah, tapi kudu transit di Malaysia, sementara transit itu nggak cuma menitan atau satu jam. Paling cepet aja 3 jam dan ada yang transit sampai berganti hari dengan durasi 7 - belasan jam. Uaaaduhh... dengan segala persiapan sudah lelah, kayaknya nggak sanggup kalau kudu nggelandang di bandara. Jadi pilih penerbangan ini jangan cuma pertimbangkan harganya ya chin'gu....
1 Lagi... Bagasi, orang yang serasa minggat dari rumah kayak saya ini semua harta benda seakan dibawa. Jadi pikirin bagasi juga. Maskapai murah ada yang tidak menyediakan bagasi sama sekali, dan harga penambahan bagasi keluar negeri tentu rogoh kocek lebih besar lagi. Jadi saya pilih yang 30 Kg, karena bawaan saya 26 Kg hiihihi Itupun belum semua karena satu tas ransel dan satu tas jinjing saya bawa kedalam ke pesawat.
Kenapa saya berangkat dari Jakarta padahal saya orang Jawa Timur adalah karena selain harus mengurus visa di kedubes dan legalisir, saya mencari direct flight itu tadi, yang nggak pake transit. hehe
Dan ini benda sakti lainnya yang harus di dapat sebelum saya bisa membeli tiket ke Korea...
1. CoA (Certificate Of Admission)
Entahlah banyak orang membahas LoA, CoA tapi yang saya dapat CoA. Meski dua minggu lebih sebelumnya saya sudah dapat kabar bahwa saya sah diterima, tapi sebelum CoA ini sampai ditangan, maka saya belum bisa mengurus visa apalagi membeli tiket pesawat.
Ini sejenis bukti bahwa kita sudah diterima oleh Universitas tersebut berserta rincian lainnya seperti data pribadi, no passport (untuk terbit CoA kudu serahin no passport), program pendidikan yang kamu tempuh, keterangan apakah sudah memiliki sertifikat TOPIK, keterangan biaya pendidikan dll.
Sudah tahu kan saya kuliah di universitas mana? hehehe. Ini bukan Universitas di kota Seoul, seperti harapan saya dulu saat masih suka Kpop, "Ah... pingin kuliah di Korea biar skill bahasa Korea otodidakan ini bisa lancar, tapi jangan yang di Seoul, jangan juga kampusnya artis... hahahaha."
Dan ternyata terkabul persis demikian :D
Ayo browsing-browsing tentang kampus saya ya... (jiah masuk kuliah aja belum) this is wonderful campus... *promosi Eh tapi pernah dibuat shooting drama Korea loh pemainnya salah satu ex-member Kara, tapi lupa judulnya, ntar di posting ya kalo inget dan sempat. hehehehe
2. Visa
Yaaaaa...
Selama mengurus keperluan beasiswa saya selalu banyak tanya dan wawancara pada seorang kenalan ibu muda yang sudah menginjakkan kaki Korea sejak September 2015 untuk pendidikan S3 nya.
Dan beliau bilang, "Yang teliti ya dek ngurus visanya, kalau nggak bisa stress berat..."
Huahaha...
Banyak cerita dan bukan rahasia, menanti kepastian visa Korea Selatan itu bikin nggak doyan makan dan kurang bergairah. Gimana nggak, takut ditolaaaak...
Memang saya bukan visa wisata yang cenderung punya banyak kisah penolakan, tapi ah ya begitu, nanti saya ceritakan detail. Awalnya saya udah menduga bahwa visa saya akan molor (nggak mau ngira ditolak) karena kekurangan kelengkapan dokumen yang tidak saya pahami secara detail tapi ternyata...
Tara... Alhamdulillah dia nongol di tanggal kapan mestinya. Alhamdulillah, jujur aja selama nunggu visa saya nggak berhenti do'a pas sholat sambil terus dzikir, nyeri atuh kalau sampe ditolak. Tapi memang kun fayakun, jika Allah berkehendak, segala aturan yang dibuat manusia bisa lewat :D
Jadi setelah visa deal jadi baru deh pede beli tiket pesawat, kalo nggak, ketemu tiket hangus atau harus refund atau ganti jadwal bisa nangis-nangis ntar. Hehehehe...
Itu cerita 'sekilas' saya mengenai proses mengurus pendidikan di Korea, sampai akhirnya hari H keberangkatan. Minta do'anya ya teman-teman meski kita tak saling mengenal dan saya tidak mengenalkan diri secara jelas. Huehehehe...
Semoga yang punya impian yang sama bisa terwujud jika saatnya tiba. Saya juga melalui penantian panjang sampai akhirnya semua ini bisa tercapai. Inipun harus diiringi dengan usaha dan doa yang lebih tinggi, karena ini baru permulaan dan juga saya bukan sekedar jalan-jalan disana. hihi.
Semoga masih punya banyak waktu untuk cuap-cuap di blogging dan saya akan menceritakan kisah saya di Korea...
Bismillah. Semoga Allah mengijinkan.
Tunggu ya... 기다리세요....~
Sudah dulu gitu saja, saya mau istrahat karena nanti harus duduk di pesawat selama 7 jam...
See ya... Annyong!
Wassalamualaikum.