FuntastiKorea
  • Home
  • About Me
  • Home
  • Bahasa Korea
    • Tata Bahasa
      • Beginner
      • Intermediate
      • Advanced
    • Test TOPIK
    • Kosakata
  • Study in Korea
  • Life in Korea
  • Translate Challenge
    • Berita dan Cerita
    • Lirik Lagu
    • Percakapan Acara
  • Hiburan
    • Kpop dan Lirik
    • Korea Drama
    • Artis
    • Fakta dan Budaya

Tuesday, January 9, 2018

Pengucapan Bahasa Korea yang Sering Salah Kamu Ucap

 Youthism     7:00 AM     Belajar Bahasa Korea     13 comments   

안녕하세요...

Kali ini aku membahas topik ringan mengenai pronuncation alias pengucapan bahasa Korea yang selama ini banyak orang seriiing banget salah ngucapin, bahkan sudah seperti jadi paten pengucapan di negara kita. Ya maklum sih... huruf vokal di bahasa Korea itu tergolong banyak, 10 huruf, dan romanisasinya agak bikin ambigu. Nah... apa saja yang selama ini salah kamu sebut?? Yukkks ~

1. Samsung


Ini yang paling sering kita sebut karena bisa dibilang produk ini udah jadi produk sejuta umat di negara kita. Kita bilang 'Samsung Samsung', tapi tahu kah bahwa kalau dalam hangeul penulisan Samsung sendiri adalah (삼성) yang romanisasi aslinya adalah 'Samseong' ada dua huruf vokal yaitu 'a' dan 'eo' dan 'eo' ini pengucapannya adalah 'O' seperti 'O' pada 'Orang' atau 'Ogah'. Jadi sebenarnya bacanya adalah SAMSÔNG.




2. Hyundai

Selain Samsung, produk kebanggaan Korea yang lumayan punya nama adalah Hyundai, merk mobil. Sesuai dengan tulisannya, orang menyebutnya dengan nama 'Hyun' dan 'dai' padahal kalau dilihat dari tulisan hangul nya adalah '현대'. 현 (Hyeon) yang biasa orang romanisasikan jadi 'Hyun' tapi bacanya 'Hyón', Sementara 대 (Dae) yang di romanisasikan jadi dai bacanya 'dé '. Sehingga pengucapan yang sebenarnya adalah HYÔNDÉ.


3. Seoul


Mulai dari belajar IPS tentang ibukota negara lain, drama yang di dubbing pun pengucapan ibukota Korea ini masih sangat sering salah. Biasa kita menyebutnya dengan kata Se-o-ul menjadi tiga suku kata padahal dari hangulnya dia hanya punya dua suku kata '서울' 서(Seo) dan 울(ul). Bacanya yang benar adalah SÔUL. 


4. Incheon 

Satu contoh lagi soal nama kota. Selain Seoul, kota yang banyak di kenal, Incheon pun sering disebut karena nama kota ini juga nama bandara Internasional utama Korea Selatan, dan orang-orang Indonesia biasa menyebut 인천 dengan In-che-on. Lagi-lagi memisah e dan o padahal mereka satu kesatuan, hehe. Bacanya yang tepat adalah INCHÔN.

5. Kim Soo Hyun


Beralih kepada oppa-oppa. Kali ini aku akan memberi tahu cara menyebut nama mereka dengan baik dan benar meskipun dipanggil tiga kali pun mereka nggak muncul (apaan sih jayus banget).

Anyway, pernah denger cerita si do'i ini pernah ke Indonesia kalau nggak salah, kemudian waktu nyampe bandara para fans menyambut dia dan meneriakkan nama dia dengan pronuncation yang salah. Kemudian setelah dia bicara di depan panggung dia meralat bahwa para fans salah menyebut namanya. kkkk sedih.

Kebanyakan orang Indonesia membaca nama ini 'Kim Sohyun' dan hangulnya adalah 김수현 dan bacanya adalah KIM SU HYÔN. U dan O nya kebalik guys, hehehe



6. Seohyun dan Kim So Hyun

Setelah bahas Kim Soo Hyun diatas, muncul dua nama artis perempuan ini bisa bedakan kan? Nggak bingung kan? Hahaha... Memang terlihat mirip-mirip semua.




Nama Seohyun ini hangulnya 서현, Seperti 서nya Seoul, dan 현nya Kim Soo Hyun. Sehingga bacanya adalah SÔHYON.

Nah yang ini??? Mungkin yang belum les privat belajar pelafalan vokal bahasa Korea bakal bingung dengan Seohyun, atau yang sekilas melihat akan salah pengucapan dengan Kim Soo Hyun.
Dengan hangulnya 김소현, maka nama So Hyun ini pelafalannya KIMSOHYON.
Bingung?
Tiga nama diatas, sama pengucapan di 'Hyun'nya. Dan berbeda di 'Su' 'Sô ' dan 'So'nya. Dan ketiganya berbeda yahhh..

Perbedaan 'u' memang yang lebih mudah di bedakan. Sementara 'ô' dan 'o' kalian akan bingung bedanya dimana? Jadi ada O yang terbuka lebar ada O yang diucapkan dengan membuka mulut sedikit saja. Hmm... mungkin di pembahasan berikutnya.

7. Lee Jong Suk


Nama oppa yang satu ini juga membuktikan bahwa romanisasi hangul memang kurang konsisten, dan bukan salah pembaca kalau salah baca. Hahaha...

Suk dalam nama Lee Jong Suk ini ditulis 석 yang berarti dibaca 'Sók' yang seharusnya, kalau sama dengan penulisan Seoul dan Incheon seharusnya di tulis Lee Jong Seok. Tapi jangan juga dibaca Seok/ Seyok juga ya... haha.

Satu lagi, di bahasa Korea tidak ada huruf L di depan jadi nama Lee di Korea semua hanya disebut 'i'
Sehingga, pengucapan nama orang ini bukan lijongsuk, tapi yang benar adalah I-JONGSÔK.
Bingung kah? Sama-sama o nya tapi beda romanisasi? Serupa tapi tak sama, mereka o yang berbeda. 
Plus, nggak salah kok, kalau kalian baca Li juga... They will understand enough.

8. Jung Kook

Yang ini jadi lumayan lucu juga sih. Wajah baru bagi saya ini beberapa kali bikin aku terbahak ketika orang asing menyebut namanya.

Jungkuk, Jongkuk, Jungguk (dalam bahasa Korea artinya China) bahkan hampir nyebut Jongkok??? Oh My...

Aku rasa romanisasinya 'Jung Kook' kurang bagus karena jauh dari pengucapan aslinya.
Hangulnya 정국 yang bacanya JÔNG-GUK.

Yang lebih lucu waktu aku part time dan ada di stan Kpop ada orang Jepang yang tiba-tiba bicara ke aku sambil bilang, 'Guk guk guk guk..'

Tanda tanya di kepala, apa dia ngajak becanda niruin suara anjing, tapi perasaan suara anjing guk guk itu hanya ada di Indonesia, di Korea pun suara anjing itu 멍멍 (mongmong). Aku tidak bereaksi beberapa saat tapi kemudian dia bilang, 'BTS BTS...'

Aku langsung nyambung, 'Ah... Jong guk??'

'Haik haik haik.... So desu!!! (Ya ya ya benar)'

Aku jalan ke belakang dulu nahan ketawa. :'D

9. Marga Choi

Pasti nggak asing kan dengan marga Korea satu ini. Dimana idol idol seperti Siwon Suju, Minho SHINee dan Sooyoung SNSD bermarga ini.

Umumnya, orang Indonesia akan menyebut dengan pengucapan 'coi'. Coi Minho, Coi Siwon, dsb.

Padahal pengucapan sebenarnya menurut hangeul 최 nya adalah (Choe/ Chwe)

Hahaha, beda kan??

***





Itu contoh singkat saja ya... Yah pasti banyak 'errorisasi' macam itu, memang karena cara romanisasi yang tidak semua ketahui, dan kadang juga ada ketidak konsistenan juga karena perbedaan vokal yang kita punya. Ini tidak akan dialami kalau kalian sudah bisa baca tulis Hangul. Alih-alih baca romaninasi, langsung saja baca hangulnya.

Tapi nggak ada keperluan juga untuk menganggap serius untuk yang tidak berkepentingan, cukup tahu saja, hehe :D

Nanti akan saya bahas ya soal bagaimana orang Korea me-romanisasi hangul lebih dalam supaya nggak kepleset terus ucapin kata dan nama di bahasa Korea, hihi. Next time, See you...

Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Kebiasaan Orang Korea yang Bisa di Contoh

 Youthism     3:47 AM     Fakta & Budaya, Life in Korea     15 comments   

안녕하세요...

Nah karena postingan sebelumnya 'terinspirasi' oleh kasus bunuh dirinya Jonghyun SHINee, jadi aku bahas banyak 'sisi gelap' kehidupan orang-orang di Korea, daripada dibilang berpikir nething sama Korea mulu (hahaha) jadi kali ini aku mau menyeimbangkan dengan kebiasaan orang Korea yang patut diacungi jempol dan 'mungkin' seharusnya bisa kita tiru.

Ini berdasarkan fakta yang aku lihat sehari-hari ya, dimana orang Korea tertib menaati peraturan yang sebenarnya nggak seberapa ketat macam Singapore yang diintai CCTV dan langsung denda kalau ketahuan, tapi sebagian masyarakat Korea sadar diri dan sudah seperti punya kebiasaan baik seperti di bawah...

Tata Krama di Transport Umum
  
Mungkin sama seperti di Jepang, meski nggak ada peraturan tertulis dimana-mana dan tertera sanksi, tapi warga Korea sudah sadar dulu untuk nggak rame-rame banget kalau di kendaraan umum, meski di kendaraan umum macam subway untuk lalu lalang orang bekerja masih tergolong rame. Tapi bis dan kereta api antar kota, bakal cenderung tenang, mungkin pengaruh sibuk sama gadget sendiri juga sih, wkwkwk the power of gadget

Tapi berbeda dengan KTX, yaitu kereta cepat Korea, kalau kamu naik ini memang sudah ada peringatan untuk diam, handphone pun harus di silent, bahkan berbisik dikit aja kamu bakal sungkan. 

Ini sebenarnya untuk menghormati orang yang biasanya ingin tidur dalam perjalanan yang lumayan jauh, jadi nggak bakal ada deh orang genjreng genjreng gitar waktu kita naik bis, hahaha ngamen kali.

Selain tenang di dalam kendaraan, tata krama lain yang seharusnya bisa di jaga adalah... tidak makan! Terutama yang baunya bisa menyebar, ada iklan 'Mungkin bau makananmu enak bagimu, tapi bisa jadi mengganggu bagi orang lain."

Dan orang Korea memang jarang banget ada yang makanan di kendaraan umum. Palingan makan roti, itupun jaraaang banget.

Sikat gigi habis makan

Mengenai ini sebenarnya ada ulasanannya, karena sikat gigi langsung habis makan itu nggak baik, harus ada jeda 15-20 menit. Tapi dibalik fakta secara ilmiah, orang Korea menyikat giginya setelah makan karena etika dengan orang lain yang bicara dengannya.

Salah seorang teman Korea setelah makan terus duduk di sebelahku malu-malu nutup mulut sambil bilang, "Maaf ya eonni, habis makan belum sempat sikat gigi." Sampe segitu nggak nyamannya.

Coba kita, kadang habis makan pete pun langsung hoho haha... wkwkwk.

Sudah jadi pemandangan umum, setiap habis makan mereka akan mengambil sikat gigi di tas kemudian ke toilet. Yang unik, mereka kadang belum juga nyampe toilet, sambil jalanpun sambil sikat gigi. hahaha

Berdiri di eskalator sebelah kanan

Ini di Jepang sih, tp Korea sm juga bgni
Kalau di tempat kita ya jalan bareng pacar, naik eskalator pun berduaan berdampingingan menghalangi yang dibelakang lagi tergesa-gesa, iya kan? Hehe.

Kalau di Korea, orang-orangnya udah otomatis berdiri di kanan semua bagi yang mau jalan santai, berdiri mengikuti berjalannya eskalator, jiahhh... kemudian memberi jalan bagi yang mungkin buru-buru untuk naik eskalator cepat-cepat. 

Meski sebenarnya di beberapa tempat ada peringatan tidak boleh berjalan maupun berlari di eskalator tapi budaya ini sudah otomatis berjalan, dan menurutku bagus sih, karena memang hidup di Korea itu serasa di kejar waktu terus. Terkadang kita terselamatkan tidak ketinggalan kendaraan hanya selisih 1-2 menit saja. haha




Merokok di Area Rokok

Ini juga sangat aku acungi jempol. Paling menyenangkan hidup di Korea adalah udaranya yang bersih, nggak kayak di Indonesia yang dimana-mana asap rokok, banyak orang nggak tahu  (nggak peduli) tempat nggak tahu ada siapa di sekitar, bodo amat yang penting iseeeppp dan kebuuullllin aja dah. Mau di transport umum, di pinggir jalan, di rumah makan, so annoying lah..

Di Korea sebenarnya orang merokoknya juga banyak, tapi setidaknya mereka yang perokok bakal ngumpul atau 'sembunyi' di tempat semak-semak tersendiri. Misal area merokok (흡연 구역) atau di pojokan tempat sepi yang bukan tempat lalu lalang. Keren sih, meski ngerokok sama sekali nggak keren, tapi setidaknya dia tahu tata krama untuk nggak membuat orang lain terganggu asap rokoknya.

Kalau di Korea bau alkohol menyengat mengganggu dimana-mana, yah... apalagi malam menjelang. Menyebalkan juga, tapi satu yang disyukuri bau itu tidak membuat sakit layaknya asap rokok yang menyebabkan penyakit dan kematian bagi perokok pasifnya.  Eh, tapi kalau mabuk bahaya juga sehh.. kkk

Anyway, Tinggalkan rokok dan alkohol, nggak ada bagus-bagusnya :D

Menjaga Kebersihan & Pemisahan jenis sampah

Saya nggak tahu bagaimana tips bagi orang Korea menjaga kebersihan lingkungan luar, padahal nih ya di Korea nggak banyak tempat sampah kayak di Indonesia. Nggak banyak tempat sampah aja bersih lohhh...


Kalau belum nemu tempat sampah di simpan dulu saja ya teman sampahnya, jangan di lempar ya guys...

Meski di Indonesia hal ini juga ada, tapi belum di terapkan secara luas, sementara di pemukiman di Korea orang-orang sudah biasa pula memisahkan jenis-jenis sampah sebelum di buang ke luar rumah yang mereka punya tempat pembuangan sampah setiap area tempat tinggal. Mungkin yang lihat drama pernah tahu lah ya adegan mereka membuang sampah rumah ke luar dengan membedakan jenis-jenisnya.

Nggak suka nyolong/ nilep

Agak konyol sih judulnya tapi emang iya. Salah satu yang bikin aku takjub dan kagum sama orang Korea adalah kejujuran dan tidak adanya naluri nilep atau ngambil barang temuannya, waktu aku part time di sebuah gedung mall sering banget pusat informasi nyiarin berita menemukan barang.

'Ditemukan iphone 7 warna putih....dimohon datang ke xx untuk mengambil....'

'Ditemukan ATM XXX Bank, dengan nama.... dimohon datang ke xx untuk mengambil..." (padahal ATM di Korea gampang di salah gunakan)

'Ditemukan dompet warna biru, dengan ada uang sekian, KTP, dll....'

Yang paling sering di tinggalin sih iPhone, sampe bosen dengernya. Mungkin karena iPhone sekarang gede, nggak muat masuk saku dan di genggam di mana-mana kahhh?? Wkwkwk

Udah gitu ya, orang penjual sana toko-tokonya nggak ada penutup dari pintu seng atau apalah itu namanya. Cuma di kelilingi bahkan cuma di tutup-tutupin kain doank, sumpah gampang banget lah tuh nyolongnya, tapi jarang sih tahu ada kasus kehilangan atau colong mencolong.

Atau misal di sini kamu menggeletakkan hape atau komputer sembarangan, kemungkinan ilangnya kecil. Amazing bukan? Yah meski aku yakin pasti ada juga maling disini dan tidak perlu mencoba untuk menelantarkan barang berharga disina yah... Kalau ilang, aku ntar yang di tuntut karena bilang di Korea nggak ada maling. Nothing perfect lah... hahahaha

Mmm... itu dulu kali ya, kalo kepikir di tambah lagi (selalu deh)

Sekian, 안녕 ~


Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg

Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part 2)

 Youthism     12:58 AM     Fakta & Budaya     16 comments   

안녕하세요..

Setelah di postingan sebelumn ya di Jonghyun SHINee - Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part.1)
saya menitik beratkan bahasan tentang perasaan, kepribadian maupun hal-hal yang dilakukan orang yang depresi dilihat dari tindakan-tindakan salah satu pengidapnya yang memilih jalan tragis yaitu Jonghyun SHINee. Kali ini saya ingin menuliskan beberapa fakta tentang orang-orang Korea, kebiasaan dan sosialitanya yang mungkin orang di Korea banyak tekanan, tidak bahagia hingga akhirnya depresi.

Sebelum saya jelaskan poin-poinnya, terlebih dahulu saya akan menjabarkan fakta yang saya dapat dari situs berita di Korea.

1. Korea negara dengan angka bunuh diri No. 1 di dunia.
2. Secara statistik tingkat kebahagiaan warga Korea rendah dibanding negara lain.
3. Dari data mulai tahun 1983, tercatat 3471 orang bunuh diri dalam setahun sampai kemudian menanjak di tahun 1998, sebanyak 8622 orang bunuh diri. Mulai 2003 angka sudah menanjak sampai 10.898 orang, data terakhir sampai di tahun 2015 terus meningkat sampai 13.500, rekor tertinggi kasus bunuh diri adalah di tahun 2011 sebanyak 15.906 orang.
4. Kebanyakan yang bunuh diri adalah anak muda. Dulu banyak orang tua sampai usia 60 tahun yang bunuh diri juga, tapi sekarang angkanya mulai menurun, tapi untuk anak-anak mudanya makin parah.

5. Penyebab secara secara statistik adalah sebagai berikut :




Dari yang paling rendah :
7.1% - Dikucilkan teman.
12.5% - Merasa sendiri, Kesepian.
16.7 - Masalah Ekonomi.
16.9% - Masalah Keluarga.
39.2% - Nilai sekolah, Masuk Univ.

6. Ada berita mengungkapkan, semakin negara itu maju semakin tinggi tingkat bunuh diri, karena dah bingung apalagi yang mau dicapai (wah).

Sementara apa yang kulihat dari orang Korea adalah sebagai berikut :


Budaya Cepat-Cepat (빨리 빨리 문화)

Iklan yg mnggmbarkn gmn org Korea maunya cepat'', nunggu mie lemes aja ogah
Tahu kan kalau orang Korea punya budaya cepat-cepat, bahkan istilah '빨리 빨리 문화' memang ada di Korea, karena itu bukan kita saja yang melihat sebagai orang asing, mereka pun mengakui mereka punya watak yang sangat tergesa-gesa (급한 성격). Makanya kalau semua pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan mereka cepat sekali naik pitam, alias temperamen (성질), bukan rahasia lagi kalau kerja di perusahaan Korea maka kita harus terbiasa dengan bentakan-bentakan dan desakan-desakan untuk cepat menyelesaikan pekerjaan. Dilihat dari sopir bis/ taksinya (kecuali beberapa banyak sopir bis di Seoul yang selalu menyapa 'Annyong Haseyo penumpang yang naik), para pedagang saja mungkin kalian akan bisa merasakan betapa tergesa-gesa dan nggak sabarannya mereka. Kita yang terbiasa dengan busaya sante ini mikirnya aja sudah nyesek kan?

Sebenarnya ini juga ada latar belakangnya. Mereka hidup di negara yang tidak kaya sumber daya alam (SDA) jadi mereka mengandalkan SDM (sumber daya manusia) untuk membangun negaranya. Mengagumkan sih ya, lihat saja negara mereka jadi negara maju sekarang (meski beberapa orang Korea mengatakan bahwa Korea masih belum bisa dikatakan sebagai negara maju).

Jadi dengan budaya seperti itu juga sangat memicu orang merasakan stress ketika bekerja atau berkegiatan. Karena rekan atau atasan akan terus menekan dan menuntut dia menjalankan tugasnya secepat mungkin. Pernah saya bahas juga sebelumnya, beberapa orang Korea bahkan sudah marah-marah dengan keterlambatan beberapa menit saja.

Gila Kerja (일 중독자)

Ini sudah jadi rahasia umum. Mungkin ini sedikit lebih ekstrem tingkatannya dari sekedar workaholic. Sebelas dua belas sama Jepang, Korea juga punya habit luar biasa soal kerjaan. Ada yang memang karena tuntutan kantor, ada yang karena ambisinya sendiri.

Orang-orang Korea yang aku kenalpun begitu. Sampai ada yang telinganya berdarah karena stress sama pekerjaan, dia masih muda, berusia dua tahun di bawahku, tapi kerjanya sampai tengah malam dan lembur juga sampai jam tiga pagi di rumah, besoknya jam 8 udah harus di kantor lagi, ada juga yang tingkat kelelahannya 8 (kalo sampe 10 bakal meninggal) bahkan waktu untuk ke kamar mandi aja serasa nggak ada apalagi makan, ada pula yang Senin - Minggu, hari besar, hari raya diapun kerja terus.


Tapi...


Kurang Piknik (재미로 살지 않다)


Terkadang aku merasa mereka kurang piknik. Mungkin sih pikniknya orang Korea langsung yang luxurious ke Paris, Inggris, Amerika misal, maklum penghasilan mereka gede banget. Tapi sebenarnya bukan piknik yang seperti yang bisa mereduce ke stressan iya kan? Karena kan wisata seperti itu nggak mungkin dilakukan sering-sering, diluar soal dana, itukan butuh perencanaan dan waktu yang panjang. Jadi yah cukup sekali seminggu wisata ke dalam kota atau luar kota lah. Ada cuti ya ambil cuti dua hari atau lebih nggak kerja dan jalan-jalan sekitar Korea aja.

Kenapa aku bilang gitu? Ya pasti ada lah orang Korea yang doyan wisata sekitar kota, tapi menurut pendapatku nih ya. Mereka kebanyakan lebih sukanya ke kafe atau 술집 (warung alkohol/soju) mereka melepas stress nya dengan minum-minum jadi pikniknya kurang sehat dan kurang menyenangkan.

Sementara fasilitas umum macam taman-taman kebanyakan nggak begitu rame kalau di bandingkan di Indonesia yang cuma alun-alun aja udah berjubel, sementara di Korea selama aku telusuri banyak tempat bagus yang mubazir. Selama bukan destinasi wisata yang mainstream atau dikenal di mata internasional sering nampak sepi, tempat-tempat untuk hiburan penduduk sekitar sebenarnya banyak, tapi nggak banyak orang yang berminat, yang seneng sih aku, kalo selfie jadi bebas, berasa menguasai tempat sendiri. huahahaha.

Jadi nih ya.. banyak orang Korea yang libur nasional tetap kerja, hari libur kerja masih juga kerja. Aku bingung, terus dia cari uang sebenarnya buat apa sih? Waktu kumpul sama keluarga nggak ada apalagi kumpul jalan-jalan. Work hard, play hard lah... Kayak orang Indo gitu, atau kadang Work not to hard but pplay hard, hahaha. 'Hati senang walaupun tak punya uang.'

Individualis (개인주의)

Masalah individualis ini juga sih aku rasa penyebabnya karena kesibukan mereka juga. Sebenarnya orang Korea itu baik kok guys. Selama ada kesempatan bicara sama mereka, mereka yah termasuk baik dan ramah, sifat dasar manusia yang nggak jahat lah (apaan sih). Mmm... agak membingungkan juga sih, kita emang nggak bisa menjudge mereka semua sama. Tapi orang Korea memang punya watak yang cuek, apalagi kalau 'lo dan gue nggak ada urusan'. Intinya nggak ada hubungan antara individualis sama baik nggaknya ya...

Kalau boleh saya simpulkan 'orang Korea itu baik, tapi nggak gampang akrab sama mereka.'.
Ketika aku ditanya orang Korea tentang orang Korea, begitu jawabanku dan mereka membenarkan.

Kegalauan anak-anak mahasiswa asing disini adalah, udah sekolah dan tinggal di Korea, pingin lancar bahasa Korea tapi nggak bisa, karena nggak punya teman Korea. Gimana bisa? Sekolah di Korea tapi nggak punya teman Korea, aku juga sempat merasakan itu. Kalau kenalan sama mereka, mereka baik sih, tapi ya udah sebatas itu nggak bisa lebih akrab lagi.

Salah satu temanku yang sekolah di universitas di Seoul ku tanya, "Apa kegiatanmu selain kuliah?" dan dia jawab, "Nggak ada mbak. Ya cuma di kamar, wong aku nggak ada teman disini." wewww...

Kemudian teman Cina dan Eropa kupun mengaku satu kamar dengan orang Korea di asrama dan mereka... hampir nggak pernah bicara kecuali perkara kecil dengan tempo sesingkat-singkatnya. hahaha

Ternyata banyak banget anak-anak mahasiswa asing di Korea yang merasakan itu. Barusan ada kabar juga dari salah satu Universitas di Seoul, ada mahasiswi asing yang mau bunuh diri karena nggak punya teman di kampusnya, byuhh...

Nah, itu sih antara orang Korea dan orang asing ya, kalau antara orang Korea dan orang Korea sebenarnya juga nggak seberapa paham, tapi yang beberapa kali aku lihat.

Beberapa orang yang sibuk bekerja sebagai pedagang di mall misal. Mallnya buka jam Selasa - Minggu, Senin libur, tapi Senin tetap kerja di luar mall. Ada libur Chuseok yang notabene hari raya mereka, pun nggak mau ngelibur, pulang bentar eh kerja lagi, libur lunar year juga tetap kerja.

Katanya punya keluarga tapi keluarganya nggak sekalipun datang mengunjungi dia di mall itu, coba orang Indonesia pasti sering lah di datangi ada keluarga yang harus sibuk kerja di luar kota (yang cuma jarak 1,5 jam doank dari rumah).

Orang sini emang nggak suka basa-basi, meski sering ketemu jarang banget ngepoin, gak kayak kita meski nggak kenal dan pertama kali bertemu dan sebelahan, bisa jadi kenal dan ngobrol sana-sini, disini mah jarang banget ketemu yang gitu, Mereka nggak terlalu peduli dan tertarik sama orang lain apalagi mengakrabkan diri lebih dulu. Kalau bukan kita yang mendekatkan diri, mustahil dapat teman, itu kata dosenku.

Temperamen

Seperti yang sudah aku ceritain ya, dan masih ada hubungannya dengan penyebab budaya cepat-cepat mereka, orang Korea itu nggak sungkan-sungkan ngeluarin marahnya, raut muka masam, suara tinggi dan kerasnya, yang masalah seringnya cuma terjadi pada perkara kecil aja. Siapa bahagia lihat itu tiap hari?

Misal...

Kita mau naik bis tapi raba-raba saku dulu nyari dompet, nggak langsung nge'pip' in kartunya udah pasti dah dengan suara lantang, miniman mimik muka marah mereka akan ngedumel. Mau naik taksi tapi masih ngapain bentar aja, pokoknya nggak langsung mereka akan bilang 'mau naik nggak sih??!'

Terus kita mau beli baju tapi mau lihat-lihat dulu, jadi pas dia maksa beli kita bilang, "Bentar, lihat-lihat dulu." dan dia bilang , "Nggak usah lihat-lihat!!!!" Glek...

'Ini berapa?'
'10 ribu won.'
'8 ribu won nggak boleh...' (belum selesai ngomong barangnya di ambil paksa sama pembeli tanpa dia berbabibu)

Ada bis umum yang datang terlambat karena macet, ajumma yang naik marah-marah, 'Kok terlambat sih?' si ajussi ngamuk balik, 'Lah macet mau gimana.'

Kalau masih terlihat biasa aja. Ingat, bayangkan itu semua diucapkan dengan nada tinggi dan suara keras ya. Padahal masalahnya ya biasa aja. Paling kalau orang Indonesia cuma ngedumel dikit lah atau tanya baik-baik dengan hati gemes-gemes, wkwkwkwk.

Nah itu sih cuma pengalaman lewat sekilas aja, nggak bakal bikin depresi lah. Beda lagi sama anak-anak Korea yang mungkin menghadapi sifat macam ini setiap saat, Kabarnya murid-murid di Korea juga sering mendapat perkataan kasar dari gurunya kalau mereka punya salah. Mungkin yang hobi nonton drama bakal tahu lah gimana cara orang tua atau guru bentakin muridnya, atau yah di drama pasti seringlah lihat gimana orang Korea marah-marah. Nggak tahu persis sama atau nggak di sekolah dengan scene di drama, yang jelas ada banyak kasus murid bunuh diri karena nggak tahan sama cacian gurunya sendiri. Hufffttt...

Banyak Stereotype  (고정 관념)

Kuliah harus di Yonsei Univ, SNU, atau Korea Univ lah...
Kerja harus di Samsung, LG lah...
Kalau nikah, suami harus sudah punya apartment dan mobil lah...
Itu baru 'manusia'..

Kasarannya gitu ya... Banyak yang cuek sih mau kuliah atau kerja dimana juga, tapi bukan rahasia lah kalau orang Korea ambisinya besar, kalau keinginannya belum sampai puncak, belum mencapai sesuatu yang the best dan popular ya nggak bakal puas juga. Pikiran-pikiran seperti ini lah yang bikin mereka tertekan dan stress. Padahal kerja part time aja bisa hidup loh di Korea, atau ya kerja yang biasa aja meski bukan perusahaan gede, tapi ya karena tuntutan tahta, harta dan strata sih mungkin...

Tidak beragama (무시론자)

Oke, bukan bermaksud SARA karena itu adalah suka-suka mereka. Korea dengan jumlah hampir separuh populasi tidak beragama alias atheis, 40%, dan bagi kita yang terbiasa hidup dengan agama, seharus tahu bagaimana bingungnya hidup tanpa agama.

Masalahnya lagi, kebanyakan mereka punya kepercayaan yang tentang 'kehidupan selanjutnya.
Pasti sering dengar kan di drama sering dalam dialog mereka berkata 'Semoga di kehidupan selanjutnya kamu jadi orang yang lebih..... (bla bla).' atau 'Dulu kamu hidup sebagai apa sih di dunia yang sebelumnya...'

Nah, aku nggak yakin ini ajaran agama apa disini, yang jelas hampir semua orang Korea percaya bahwa yang mati akan lahir kembai jadi sosok lain di masa depan, jadi bunuh diripun nggak masalah,karena nanti kedepannya akan hidup jadi orang lain lagi.

Dan tanpa agama pula mereka mulai kebingungan ketika sudah di titik puncak harus bagaimana dan mulai mempertanyakan 'kenapa kita hidup'.


Hubungan Senior - Junior (선후배 관계) 

Ini juga salah satu penyebab pemuda di Korea stress dan tertekan yang diungkap di berita. Tahu kan kalau di Korea ada Sunbae-Hubae sindrom. Kalau mau dibandingkan di negara kita paling mirip sama suasana pas ospek gitu, tapi kebanyakan setelah itu ya udah biasa aja.

Tapi disini harus berlanjut, kalau kamu hubae dan nggak salam atau membungkukkan badan misal, habisss... sikaaat...

Kadang masih nggak percaya sih, karena kalau aku yang sekolah di universitas nggak gitu-gitu amat. Kemungkinan sih ini terjadi di sekolah-sekolah macam SMP, SMA, mengingat lebih banyak anak muda yang bunuh diri, dan banyak berota-berita pembullyan juga yang paling terakhir terjadi di Busan beberapa bulan lalu.



Kurang Menerima Perbedaan

Di Korea itu orang asing udah banyak banget tapi nggak tahu kenapa terkadang mereka masih belum bisa menerima perbedaan dengan lapang dada(?). Kalau aku ya Alhamdulillahnya nggak pernah kena diskriminasi atau bagaimana, tapi memang sih merasa kalau mereka masih banyak yang terkungkung dengan pemikiran 'Korea' mereka.

Misal nih ya, ada anak 'blasteran' bapaknya orang Korea, ibunya bukan, kasus anak seperti itu di bully dan di kucilkan banyak banget loh. Tahu kan cerita Somi IOI, yang bapaknya orang bule. Dia  sampai ingin oplas padahal wajahnya udah cantik banget. Bukan masalah cantik atau nggaknya, pokoknya salah satu orang tuanya bukan orang Korea pasti sudah mendapat perlakuan berbeda.

Ada juga cerita artis Vietnam yang ternyata ayah/ibunya adalah orang Korea, secara fisik ya nggak ada perbedaan mencolok sama orang Korea lainnya. Tapi karena dia ketahuan anak orang Vietnam jadi dia di bully dan akhirnya pindah ke Vietnam sampe sekarang jadi artis (karena cantik, tapi meski cantik di bully juga karena bukan full Korean).

Cerita kayak gini bisa dilihat sih di Youtube curhatan anak-anak yang blasteran di Korea. Heran juga sih, seharusnya Korea bisa lebih 'Internasional' yaa... hahaha

**

Sosialita di Korea memang kurang baik sih ya kayaknya, pada sibuk dengan hidupnya sendiri-sendiri, masing-masing ingin menjadi yang paling baik, jadi sikut-sikutan dan semacamnya, gimana nggak stress. Jika hubungan antar manusianya berjalan harmonis, aku rasa semua akan membaik. Kalau aku dengan kenyataan sosialita Korea yang begini nggak gimana-gimana juga sih, karena selain karena biasa sendiri (wkwkwkwk), orang sekitarku termasuk orang yang lumayan baik kok.

Ini nggak bisa disama ratakan pasti banyak juga orang Korea yang punya pemikiran yang berbeda. Akupun berharap semua orang Korea bisa saling peduli sama orang sekitarnya dan nggak terlalu gila kerja karena bahagia itu cukup dengan uang yang memadahi(secukupnya), punya waktu dan orang tercinta. Jiaaahh..

Mungkin sementara itu, ini nulis sambil ngantuk. Maklum kalau ada isi yang rumpang, dan bisa di tambah sewaktu-waktu. Sekian...
Read More
  • Share This:  
  •  Facebook
  •  Twitter
  •  Google+
  •  Stumble
  •  Digg
Newer Posts Older Posts Home

환영합니다 Welcome To

환영합니다 Welcome To

Q & A (Tanya Jawab)

안녕하세요.. Sebelumnya terima kasih atas apresiasinya atas Blogku yang sebenarnya tujuan awal dibuat hanya untuk 'majalah dinding'...

About Me

Blog Pribadi +
Tempat corat-coret apa saja tentang Korea.
Perempuan, 1991, Malang - Jawa Timur
Belajar tentang "Teaching Korean as Foreign Language" di Korea Selatan.

instagram : @titatri91

(jgn kirim DM ttg study di Korea, silahkan tanya di blog)

(I'm not a KGSP Student. Jangan tanya tentang beasiswa ya... *I don't know much, beasiswaku karena 'relasi')


Sorry, don't ask about another sosial media account like kakao, line, whatsapp.

Semua bisa ditanyakan lewat kolom komentar blog saja^^;


Pretty busy nowadays.. No many updates..


Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ^^

Semua foto dengan watermark adalah foto pribadi..

Blog Archive

  • ▼  2018 (15)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (4)
    • ▼  January (3)
      • Pengucapan Bahasa Korea yang Sering Salah Kamu Ucap
      • Kebiasaan Orang Korea yang Bisa di Contoh
      • Depresi dan Bunuh Diri di Korea (Part 2)
  • ►  2017 (16)
    • ►  December (2)
    • ►  September (4)
    • ►  May (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2016 (43)
    • ►  November (5)
    • ►  August (7)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (3)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2015 (35)
    • ►  December (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (27)
  • ►  2012 (10)
    • ►  February (10)
  • ►  2011 (2)
    • ►  April (2)

Popular Posts

  • Tata bahasa Korea lampau - Perbedaan -(으)ㄴ/ -던/ -았던/었던
    안녕하세요... Oke kali ini saya akan kembali ke sesi tata bahasa. Sebagai orang yang sudah lama mempelajari bahasa Korea, saya menyatakan ba...
  • Bahasa Korea - Kalimat tak Langsung (간접화법/ Indirect Speech)
    안녕하세요.. Mari bahas tentang bahasa Korea lagi... Kali ini kita belajar tentang kalimat tak langsung (간접화법) Ketika suatu tidak disampaika...
  • Mengurus Visa Jepang di Seoul - Korea
    안녕하세요 ~ Kali ini saya mau berbagi buat orang-orang Indonesia yang tinggal di Korea dan ingin mengurus visa ke Jepang. Pengalaman sempat...
  • Bahasa Korea untuk Belanja (Jual Beli)
    안녕하세요... Nah kali ini mungkin buat yang suka belajar bahasa Korea dan juga buat yang bakal datang ke Korea untuk berkunjung atau lainnya...
  • Tata Bahasa ~도록 Vs ~게끔
    안녕하세요 .. 반가반가 .. Let's talk about Korean Grammar again. Practice Makes Perfect.  Semakin tahu banyak semakin kita mudah memp...
  • Perbedaan '-으로' dan '에' (ke / di)
    안녕하세요.. Materi - materi seperti ini akan sulit ditemukan di buku pembelajaran bahasa Korea di Indonesia. Karena saya menyalin modul asli d...
  • Daftar Sertifikasi Ujian TOPIK di Indonesia
    Haii... Assalamualaikum, 안녕하세요.. 까꿍!! Setelah tiga tahun lamanya saya kembali ke blog ini. Lamaaa banget! 쾌..~ 오래 됐어! Mohon maaf untuk bl...
  • Dari Mantan Kpop-ers untuk Para Kpop-ers (Jangan Terlena)
    안녕하세요... Ini nasehat terbuka dari mantan Kpopers buat semua Kpopers tercinta yang ada dimuka bumi ini... Jangan cuma cerita senang-...
  • Pertimbangan untuk Hidup di Korea (Suka Duka Hidup di Korea)
    안녕하세요.. Assalamualaikum... Depan Deoksugung (덕수궁) Lama sekali saya tidak nongol di blog ini. Bukan karena kehabisan bahan, tentu saja...
  • Mengerjakan Soal 'Reading' TOPIK II (제36회 한국어능력시험)
    Annyong my Sachin ~ Buat yang mau menghadapi test TOPIK II bagaimana perasaannya? Mules atau berdebar-debar?? Kita akan menghadapi Bahas...

Categories

Advanced (8) Beginner (3) Belajar Bahasa Korea (26) Cerita & Bacaan (9) Drama Korea (1) Fakta & Budaya (10) Intermediate (5) Kosakata (3) Kpop (5) Lagu dan Lirik (4) Life in Korea (21) Study in Korea (8) Tata Bahasa Korea (8) Test TOPIK (15) Translate Challenge (9) Wisata Korea (16)

Live Traffic Feed

Google Plus

Youthism
View my complete profile

Followers

Copyright © FuntastiKorea | Powered by Blogger
Design by Hardeep Asrani | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Distributed By Gooyaabi Templates