안녕하세요..
Apa yang paling kamu bayangkan tentang sekolah di Korea? Apa yang paling bakal kerasa bedanya?
Pertama bahasanya, pasti, dan banyak orang yang berekspektasi soal kuliah dengan bahasa Inggris di Korea. Mungkin kah? Ada kemungkinan iya, tapi nggak banyak.
Karena nyatanya meski suatu kelas awalnya di program untuk menjadi kelas internasional, tapi kalau mahasiswanya kebanyakan orang Korea, kamu akan kalah, dan mereka akan tetap menggunakan bahasa Korea.
Yah bayangin aja, kamu kuliah di Indonesia yang kadang pake bahasa Indonesia aja susah masuk otak wkwkwk, apalagi kudu pake bahasa Inggris, mungkin rada menyesakkan jiwa.
Jadi hati-hati, untuk memutuskan kuliah di Korea, benarkan kuliah ini beneran menawarkan kelas berbahasa Inggris? Atau paling nggak kamu kudu di pastikan untuk mendapatkan pelatihan bahasa dulu sampai kemampuanmu bisa lulus TOPIK minimal level tiga. Kalau nggak, kuliah disini bakal pontang panting karena bahasa.
Selain itu apalagi perbedaan yang ketara antara kuliah di Korea dan Indonesia?
1. Membuka Semester Baru Setiap 6 Bulan Sekali
Biasanya kan kalau di Indonesia namanya masuk kuliah semester awal ya di bulan Juli - Agustusan, seperti di SD - SMA. Kalau misal yang ingin masuk kampus negeri lalu gagal SNMPTN (macam saya dulu, wwkwkwk*malah ngakak) dan tetep keukeuh ingin daftar kuliah lagi, maka harus nunggu setahun kemudian kan?
Tahun Ajaran baru alias semester baru di Indonesia dibuka setiap setahun sekali, sementara kalau di Korea dua kali setahun. Jadi misalnya kamu gagal masuk kuliah semester bulan Februari, maka kamu bisa daftar lagi untuk kuliah masuk semester Agustus. Nggak usah nganggur lama-lama, haha.
Maka dari itu di Korea wisudapun diadakan dua kali, Februari dan Agustus.
2. Nggak ada Ospek unfaedah
Senior : 'Ya...adik-adik, besok bawa telur mata kuda, sosis cap badak, terus rambut di kuncir 5 ala pohon sawit dan poni anti badai ala syahrini' dan bla bla...
Jdaaarr kemudian semalam suntuk nyusahin orang tua ratusan maba..
Siapa yang nggak kenal sama perintah-perintah nonsense macam itu selama sekolah di Indonesia.
Masa-masa yang di sebut orientasi dengan banyaknya kegiatan yang kurang unfaedah (maaf ya buat pencetus mos dan ospek di Indo, I just wanna to be honest.)
Oke, di Korea juga pastinya ada kegiatan macam orientasi. Tapi tentu jangan di bayangkan kegiatannya akan sama. Sangat kontras berbeza lah yeee...
Orientasi di Korea paling hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kegiatannya juga bukan yang bikin kita dandan jadi orang blo'on atau becek-becekan diajak ke sungai.
Orientasi di sini suasananya lebih elegam, mungkin bisa jadi terdengar membosankan, tapi setidaknya tidak menyusahkan seperti ospek di Indonesia. Disini hanya di ajak mendengarkan pengarahan dan seminar di sebuah ruangan kemudian di kasih makan prasmanan gratis. wkwk
Kegiatan seru-seruan pun ada ya, namanya MT (Member Training). Tapi ini tentu sudah beda 'orientasi' karena ini biasanya kegiatan 동아리 atau organisasi club2 macam ekskul, macam diklat lah ya kalau di Indonesia, acara macam ini baru di pegang oleh para senior atau sunbae-sunbae.
3. Tidak semua wajib skripsi
Poin ini mungkin yang bikin kamu pingin sekolah di Korea. Karena tidak semua jurusan mengharuskan mahasiswanya membuat skripsi, di Indonesia mana ada kuliah tanpa skripsi, nggak skripsi nggak sarjana namanya, hahaha.
Apalagi khusus mahasiswa asing, biasanya kita-kita di ringankan dan dimudahkan dari ancaman jadi mahasiswa abadi haha.
Tapi bukan berarti 100% kamu bakal terbebas, beberapa jurusan, khususnya untuk mahasiswa S2, Thesis justru jadi kewajiban.
4. Banyak beasiswa dan Diskon SPP
Beda sama kampus-kampus di Indonesia yang besar SPP nya sama dari semester 1 sampai semester akhirtanpa ampun kecuali ada keajaiban, beda dengan di Korea. Hampir semua kampus memberlakukan potongan SPP berdasarkan nilai.
Semakin tinggi nilaimu, semakin besar potongan diskonmu, bisa 20% ~ 50%, bahkan gratis tergantung syarat dan ketentuan berlaku. Hehehe. Tapi ini sangat menguntungkan dan fair sekali sih bagiku.
5. IP 4,5
Tidak seperti di Indonesia yang kebanyakan menggunakan angka 4,0 sebagai nilai IP tertinggi, di Korea menggunakan 4,5 sebagai nilai tertingginya.
A+:4.5 A:4.0
B+:3.5 B:3.0
C+:2.5 C:2.0
D+:1.5 D:1.0
F:0.0
Sementara poin ini dulu yang aku jelaskan ya...
Banyak poin-poin lain, apa aja sistem yang berbeda antara perkuliahan di Korea dan Indonesia yang akan saya bahas selanjutnya.
Keakuratan belum benar 100% karena ini apa yang terlihat mata, dan kurang lebih memang begitu. Minggu depan akan saya pastikan pada orang Koreanya langsung. wkwkwkwkwk (mumpung ada ide nulis jadi tulis saja dulu)
Sekian...
Apa yang paling kamu bayangkan tentang sekolah di Korea? Apa yang paling bakal kerasa bedanya?
Pertama bahasanya, pasti, dan banyak orang yang berekspektasi soal kuliah dengan bahasa Inggris di Korea. Mungkin kah? Ada kemungkinan iya, tapi nggak banyak.
Karena nyatanya meski suatu kelas awalnya di program untuk menjadi kelas internasional, tapi kalau mahasiswanya kebanyakan orang Korea, kamu akan kalah, dan mereka akan tetap menggunakan bahasa Korea.
Yah bayangin aja, kamu kuliah di Indonesia yang kadang pake bahasa Indonesia aja susah masuk otak wkwkwk, apalagi kudu pake bahasa Inggris, mungkin rada menyesakkan jiwa.
Jadi hati-hati, untuk memutuskan kuliah di Korea, benarkan kuliah ini beneran menawarkan kelas berbahasa Inggris? Atau paling nggak kamu kudu di pastikan untuk mendapatkan pelatihan bahasa dulu sampai kemampuanmu bisa lulus TOPIK minimal level tiga. Kalau nggak, kuliah disini bakal pontang panting karena bahasa.
Selain itu apalagi perbedaan yang ketara antara kuliah di Korea dan Indonesia?
1. Membuka Semester Baru Setiap 6 Bulan Sekali
Biasanya kan kalau di Indonesia namanya masuk kuliah semester awal ya di bulan Juli - Agustusan, seperti di SD - SMA. Kalau misal yang ingin masuk kampus negeri lalu gagal SNMPTN (macam saya dulu, wwkwkwk*malah ngakak) dan tetep keukeuh ingin daftar kuliah lagi, maka harus nunggu setahun kemudian kan?
Tahun Ajaran baru alias semester baru di Indonesia dibuka setiap setahun sekali, sementara kalau di Korea dua kali setahun. Jadi misalnya kamu gagal masuk kuliah semester bulan Februari, maka kamu bisa daftar lagi untuk kuliah masuk semester Agustus. Nggak usah nganggur lama-lama, haha.
Maka dari itu di Korea wisudapun diadakan dua kali, Februari dan Agustus.
2. Nggak ada Ospek unfaedah
Orientasi maba di Korea |
Jdaaarr kemudian semalam suntuk nyusahin orang tua ratusan maba..
Siapa yang nggak kenal sama perintah-perintah nonsense macam itu selama sekolah di Indonesia.
Masa-masa yang di sebut orientasi dengan banyaknya kegiatan yang kurang unfaedah (maaf ya buat pencetus mos dan ospek di Indo, I just wanna to be honest.)
Oke, di Korea juga pastinya ada kegiatan macam orientasi. Tapi tentu jangan di bayangkan kegiatannya akan sama. Sangat kontras berbeza lah yeee...
Orientasi di Korea paling hanya memakan waktu 1-2 hari saja. Kegiatannya juga bukan yang bikin kita dandan jadi orang blo'on atau becek-becekan diajak ke sungai.
Orientasi di sini suasananya lebih elegam, mungkin bisa jadi terdengar membosankan, tapi setidaknya tidak menyusahkan seperti ospek di Indonesia. Disini hanya di ajak mendengarkan pengarahan dan seminar di sebuah ruangan kemudian di kasih makan prasmanan gratis. wkwk
Kegiatan seru-seruan pun ada ya, namanya MT (Member Training). Tapi ini tentu sudah beda 'orientasi' karena ini biasanya kegiatan 동아리 atau organisasi club2 macam ekskul, macam diklat lah ya kalau di Indonesia, acara macam ini baru di pegang oleh para senior atau sunbae-sunbae.
3. Tidak semua wajib skripsi
Poin ini mungkin yang bikin kamu pingin sekolah di Korea. Karena tidak semua jurusan mengharuskan mahasiswanya membuat skripsi, di Indonesia mana ada kuliah tanpa skripsi, nggak skripsi nggak sarjana namanya, hahaha.
Apalagi khusus mahasiswa asing, biasanya kita-kita di ringankan dan dimudahkan dari ancaman jadi mahasiswa abadi haha.
Tapi bukan berarti 100% kamu bakal terbebas, beberapa jurusan, khususnya untuk mahasiswa S2, Thesis justru jadi kewajiban.
4. Banyak beasiswa dan Diskon SPP
Beda sama kampus-kampus di Indonesia yang besar SPP nya sama dari semester 1 sampai semester akhir
Semakin tinggi nilaimu, semakin besar potongan diskonmu, bisa 20% ~ 50%, bahkan gratis tergantung syarat dan ketentuan berlaku. Hehehe. Tapi ini sangat menguntungkan dan fair sekali sih bagiku.
5. IP 4,5
Tidak seperti di Indonesia yang kebanyakan menggunakan angka 4,0 sebagai nilai IP tertinggi, di Korea menggunakan 4,5 sebagai nilai tertingginya.
A+:4.5 A:4.0
B+:3.5 B:3.0
C+:2.5 C:2.0
D+:1.5 D:1.0
F:0.0
Sementara poin ini dulu yang aku jelaskan ya...
Banyak poin-poin lain, apa aja sistem yang berbeda antara perkuliahan di Korea dan Indonesia yang akan saya bahas selanjutnya.
Keakuratan belum benar 100% karena ini apa yang terlihat mata, dan kurang lebih memang begitu. Minggu depan akan saya pastikan pada orang Koreanya langsung. wkwkwkwkwk (mumpung ada ide nulis jadi tulis saja dulu)
Sekian...