Apa ada yang tahu kalau hubungan antara dua negara yang berdekatan ini ada sedikit ketidak harmonisan? Mungkin kita pernah merasakan saat Indonesia juga pernah bersitegang dengan tetangga sebelah, Malaysia, tapi beda latar belakang dengan Korea dan Jepang.
Sama-sama negara maju Asia Timur, dua negara ini bukan hanya sedang bersaing dalam hal kemajuan ekonomi dan inovasi saja, atau berebut benda budaya atau semacamnya macam Indonesia-Malaysia, tapi lebih dari itu mereka punya masa lalu yang agak suram dan mungkin seperti ada dendam yang tak terbalas...
Yang Kpop-ers apalagi fans SNSD pasti tahu dong tentang kontroversi Tiffany SNSD akhir-akhir ini. 'Hanya' karena sebuah postingan di sosial media, dan bahkan hanya sebuah emoticon sekecil itu, dia terkena dampak yang lumayan besar.
Ada apa sihhh??
Diatas adalah postingan sosial media milik Tiffany SNSD. Kiri adalah postingan instagram dan yang sebelah kanan adalah postingan snapchat.
Sebagai orang warga negara lain, melihat Tiffany yang warga negara Korea dan memposting hal semacam itu apa reaksi kalian? Biasa? Wajar aja?
Mungkin kita juga banyak menemukan orang Indonesia yang pasti 'show up' kalau ada yang pergi keluar negeri. Pajang-pajang bendera atau identitas apa saja dari negara tersebut... cuma sebaga 'tanda' bahwa kita berada di negara itu. Yah... saya juga sering sih pajang-pajang bendera Korea di instagram karena saya cuma mau mengabarkan bahwa tempat yang saya buat foto itu di Korea, ya semacamnya lahh....
Tapi hal itu nampaknya nggak bisa dianggap biasa saja oleh orang Korea. Tak peduli apa maksud Tiffany memposting hal seperti itu.
SNSD sudah debut di Jepang sejak 5 tahun lebih, tapi entah kenapa kejadian seperti ini baru terjadi sekarang. Nampaknya menyisipkan emoticon bendera Jepang disampingkan atau dibarengkan dengan emoticon 'love' benar-benar melukai hati orang Korea lainnya. Why Why?
Sebelum menceritakan ke intinya...
Biarkan saya memberi cerita lainnya...
Independence Hall of Korea |
Pada satu waktu saya pernah ditugaskan kantor saya untuk jadi 'penerjemah' tour guide orang-orang Indonesia yang lagi study tour disini. Kami datang ke Independence Hall of Korea di Cheonan, disana tempat sejenis museum dan tempat yang menceritakan tentang masa penjajahan Korea sampai bisa meraih kemerdekaan.
Disana seorang tour guide yang orang Korea asli memberikan penjelasan-penjelasan penting dan menekankan banak hal mengenai apa yang sebenarnya terjadi antara Korea dan Jepang. Dan bagaimana tentang hubungan keduanya saat ini.
Yaps...Konon, Jepang menjajah Korea, layaknya kita pelajari di sejarah kita pula, negara kitapun juga pernah di jajah Jepang.
Tahun 1910 -1945
Sehari saja pun akan terasa menyakitkan untuk merasakan sebuah penjajahan.
Korea yang mengalami penjajahan selama 34 tahun pun tampaknya masih merasakan luka mendalam sampai generasi ke genari. Bagaimana kita yang katanya dijajah Belanda 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun??
Apa saja yang diceritakan Tour Guide di Independence Hall of Korea ini membuat saya merasa 'dejavu' setiap cerita banyak yang mengingatkan saya tentang sejarah penjajahan Jepang di Indonesia yang umumnya kita pelajari sejak SD. Ceritanya 11 - 12.
Kerja rodi, budak seks dan kekejaman lainnya... Mendengar orang itu menceritakan sejajar penjajahan, berasa mendengarkan cerita saat Indonesia di jajah Jepang juga. Sama.
Melihat foto-foto dan patung yang menggambarkan masa-masa penjajahan kala itu. Membuat saya merinding, sama seperti kita mendengar cerita penjajahan dimanapun, sakiit...
Cerita singkat penjajahan Korea oleh Jepang
Beberapa ceritanya, Korea yang tidak boleh menggunakan identitas negaranya sama sekali. Mereka tidak boleh memakai nama Korea, tidak boleh bicara bahasa Korea. Kalau semua itu dilakukan mereka akan ditangkap dan dihukum. Mereka harus mengakui bahwa mereka semua adalah orang Jepang, tapi pada nyata mereka tetap saja tidak diperlakukan adil sebagaimana orang Jepang lain diperlakukan.
Di suruh kerja, tidak diberi makan, kalau sakit tidak diobat. Kalau mati di tumpuk-tumpuk saja mayatnya. Begitupula anak kecil juga sudah di suruh kerja, para wanita di jadikan budak seks hingga dikirim ke luar-luar negeri di tempat dimana Jepang menjajah negara lainnya.
Salah satu yang menyedihkan dimana salah seorang atlit Korea yang memenangkan olimpiade dunia, tapi dipaksa mengikuti olimpiade dengan mengatas namakan Jepang. Saat di wawancarai dia bermuka sedih tidak tampak seperti pemenang pada umumnya, karena dia tidak mau kemenangan ini diatas namakan Jepang, dia lantas lantang mengaku bahwa sebenarnya dia adalah orang Korea. Dan saat itu wawancara langsung tidak ditayangkan.
Nah dibalik banyak peristiwa menyakitkan masa penjajahan.. Kenapa Korea begitu masih seperti marah pada Jepang?
Sebenarnya saya lihat sih hubungan saat ini bukan yang panas-panas banget, lebih panas hubungan Korea Selatan - Korea Utara. Meski saya memang nggak banyak melihat produk Jepang di Korea, tapi lihat saja seperti artisnya saling debut sana dan sini, punya fans di masing-masing Korea dan Jepang. Tapi seperti masih banyak hal yang memunculkan kekalutan lagi diantara Korea jika ada hal yang berkaitan dengan Jepang.
Karena apa? Apa masih se dendam itukah Korea pada Jepang?
Mantan veteran Korea menuntut permohonan maaf di depan kedubes Jepang
Dituturkan kembali dari Tour Guide di Independence Hall, setiap hari rabu, kumpulan para nenek dan kakek yang merasakan sendiri jaman penjajahan datang di depan kedubes Jepang untuk menuntut permohonan maaf.
Saya kurang tahu tentang perkembangan hal ini sampai saat ini, ada kabar dari teman saya yang blasteran Korea-Jepang berkata bahwa pemerintah Jepang sudah sempat minta maaf. Tapi saya dengar kabar dari yang lain tidak...
Tour Guide juga menuturkan, Korea melakukan ini semua dan menceritakan hal seperti ini pada semua pengunjung Independence Hall of Korea bukan untuk menyebarkan kebencian terhadap Jepang atau masih marah besar, toh kita sudah beda generasi, tapi masalahnya adalah...
Jepang tidak pernah sekalipun mengakui bahwa itulah yang mereka lakukan saat penjajahan. Korea ingin tidak ada penjajahan semacam itu, dan juga ingin mendengarkan permohonan maaf, bagaimanapun puluhan tahun dalam penjajahan merupakan kepahitan dan kesakitan yang mungkin akan tetap menjadi luka dalam jika diingat oleh generasi ke genari.
Dan sebenarnya benar saja sih... Banyak teman-teman Jepang saya disini yang nggak tahu kalau Jepang menjajah Korea, apalagi Indonesia. Saat mereka kita beritahu bahwa negaranya pernah menjajah negara kita dulu, dia dengan wajah innocent terkejutnya berujar, "Honto???" Alias "Benarkah?" hahaha
Iya kita nggak perlu sih membenci orang Jepang yang sekarang, nggak bisa pukul rata begitu saja, toh mereka yang hidup di jaman sekarang bukan kakek moyangnya yang keji dulu.
Disinipun sebenarnya orang Korea juga berhubungan baik dengan orang Jepang yang kerja maupun sekolah. Nggak ada kekagokan apapun, ya berjalan seperti apa adanya aja... Biasa aja, nggak ada yang ungkit ini itu.
Cuma mungkin kalau ranahnya agak sensitif apalagi yang dilihat publik macam Tiffany, bisa jadi bom atom lagi. Kalau hubungan sehari-harinya sebenarnya nggak ada masalah sama sekali, bahkan di kampusku mayoritas orang luar negerinya orang Jepang semua. Tenang, kita nggak perang kok... Huehehe.
Sekte/ Kepercayaan untuk mempersatukan Jepang dan Korea
Saya nggak mau menceritakan gamblang tentang hal ini karena takut kena kode etik, wkwk. Tapi satu hal yang mungkin nggak banyak orang tahu adalah...
Di Korea ini memang agamanya bebas alias freedoomm...
Beda sama kita yang punya asas Ketuhanan Maha Esa, kalau disini mah udah campur sana sini.
Agamapun nggak cuma agama-agama besar, tapi kepercayaan kepercayaan itu banyak banget...
Dan salah satu yang dekat disini dan bisa saya interograsi adalah...
Salah satu kepercayaan yang mungkin mereka menganggap agama yang prinsipnya ingin mempersatukan semua agama dan nasionalitas, khususnya penganut terbesar adalah orang Korea dan Jepang.
Mungkin sih 'pendiri'nya ini berpendapat kalau menyedihkan kalau misal hubungan Korea dan Jepang terus dibayang-bayangi dendam dan luka masa penjajahan, karena sekarang sudah beda jaman.
Jadi di kepercayaan ini juga di 'setting' kalau lebih baik dan dianjurkan nikah beda negara. Dan yang paling banyak adalah perkawinan campur Korea - Jepang. Buanyaaaaaak... sekali. Saya tahu dari teman saya yang campuran Korea-Jepang, dia tinggal di Korea dan warga negara Korea. Ayahnya orang Korea dan ibunya orang Jepang.
Dia berujar, kalau dia membaca dan mempelajari tentang sejarah kekejaman orang Jepang pada orang Korea dia mengaku benci sama orang Jepang, "Ilbon saram jinjja nappeuda..." alias "Orang Jepang itu jahat sekali." "Geunde, na ilbon phi-ga heullyeosseunika... jinjja miwohalsudo obso." yang artinya, "Tapi karena dalam diriku mengalir darah Jepang, jadi aku nggak bisa benar-benar membencinya." Yaps, ibunya orang Jepang, dan itulah tujuan kepercayaan itu...
Agar menciptakan generasi yang tidak muncul kebencian mendalam karena dalam dirinya ada percampuran darah Korea - Jepang.
Korea Selatan menyebutnya National Liberation Day yang bahasa Koreanya '광복절' atau juga '독립기념일'
Sementara Indonesia menyebutnya Independence Day atau Hari Kemerdekaan.
Tahun 2016 ini Kemerdekaan Indonesia dan Korea sama-sama 71 tahun loh. hehehe
Orang Korea rata-rata sangat nasionalis hingga isu macam Tiffany bisa mencuat dan berakibat besar, beda dengan kita yang tidak terlalu terpancing masalah seperti itu. Apa mungkin karena kurang nasionalis? Atau udah legowo? Atau mungkin memang belum bisa meresapi derita perjuangan para pejuang? Entalah... meskipun begitu, herannya saya hari kemerdekaan di Korea itu sepi-sepi aja di lingkungan umum, nggak ada acara maupun nampak peringatan apapun hihi. Beda dengan ruah meriah Indonesia yang pasang hiasan, lampu-lampu dan bendera dimana-mana, mengadakan lomba dan acara meriah sebelum sampai hari kemerdekaan, diluar apa makna lomba makan kerupuk dan goyang balon sih... huhu.
Nah yang jelas begitulah kurang lebih yang saya tahu tentang Korea dan Jepang, inipun kebanyakan saya tahu setelah saya tinggal di Korea. Ya saya bisa paham dengan kekesalan netizen Korea dengan kasus Tiffany, tapi satu sisi juga saya rasa tidak perlu bersikap menghakimi bak Tiffany melakukan pelanggaran kriminal yang sangat fatal. Saya rasa itu kelalaian dia yang tidak peka dengan kesensitifan rakyat Korea mengenai isu ini. Sebelum Tiffany ada juga tuh kasus member AOA yang dihujat karena nggak kenal sama pejuangnya sendiri.
Sementara Indonesia yang dijajah Belanda 350 Tahun saat piala duniapun pada dukung Belanda. Dan kayaknya banyak juga anak jaman sekarang yang nggak ngerti sama sekali siapa orang-orang di gambar duit rupiah. Haduuu... kenapa kebalikann banget. Ada yang nggak beres dan nggak seimbang keduanya dari Korea maupun Indonesia sih saya rasa hehe. Saya merasa Indonesia kurang benar-benar menghargai perjuangan pejuangnya, menurut sayaaaaaa...
Merasakan nasionalis dan 'kasih sayang' rakyat Korea dengan pejuangnya emang lumayan mengharukan sih. Sampai-sampai ada sertifikasi sejarah Korea. Yang punya sertifikat itu punya nilai plus saat masuk kerja. Keren bukaaaan??? Jadi biar kita nggak sembarangan juga memperlakukan negara, karena ingat berapa darah mengalir di tumpahkan demi kemerdekaan bangsa kita. Huhu.. ㅠㅠ
Semoga arwah para pahwalan diberi kebahagiaan sampai saat ini, mendapat penghargaan yang lebih besar yang mungkin tidak akan pernah bisa diberikan oleh anak bangsanya yang menikmati kemerdekaan saat ini dari perjuangan hidup dan mati mereka ㅠㅠ Aamiin.
Sementara orang Jepang mungkin juga sama akan sakit hati, karena mereka yang sekarang sama sekali nggak andil dalam kejahatan kakek moyangnya tapi mendapat banyak kebencian juga. Mereka sampai berujar "Kalau benci kami jangan datang kemari" Padahal banyak artis Korea yang aji mumpung juga bisa cari duit banyak disana. Ya mau gimana lagi, masa lalu nggak bisa diperbaiki lagi. Dan sulit juga melupakan meski tidak mungkin juga menyalahkan dengan random, jadi yaa cukup jangan sampai terjadi lagi penjajahan macam ini.
Meski saat ini masih banyak penjajahan di negara-negara Islam... ㅠㅠ Semoga Allah memberikan jalan dan putusan yang terbaik... Dan kita jangan pernah tutup mata dengan kejadian ini..
Sekian.
Tahun 1910 -1945
Sehari saja pun akan terasa menyakitkan untuk merasakan sebuah penjajahan.
Korea yang mengalami penjajahan selama 34 tahun pun tampaknya masih merasakan luka mendalam sampai generasi ke genari. Bagaimana kita yang katanya dijajah Belanda 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun??
Apa saja yang diceritakan Tour Guide di Independence Hall of Korea ini membuat saya merasa 'dejavu' setiap cerita banyak yang mengingatkan saya tentang sejarah penjajahan Jepang di Indonesia yang umumnya kita pelajari sejak SD. Ceritanya 11 - 12.
Kerja rodi, budak seks dan kekejaman lainnya... Mendengar orang itu menceritakan sejajar penjajahan, berasa mendengarkan cerita saat Indonesia di jajah Jepang juga. Sama.
Melihat foto-foto dan patung yang menggambarkan masa-masa penjajahan kala itu. Membuat saya merinding, sama seperti kita mendengar cerita penjajahan dimanapun, sakiit...
Independence Hall of Korea |
Independence Hall of Korea |
Beberapa ceritanya, Korea yang tidak boleh menggunakan identitas negaranya sama sekali. Mereka tidak boleh memakai nama Korea, tidak boleh bicara bahasa Korea. Kalau semua itu dilakukan mereka akan ditangkap dan dihukum. Mereka harus mengakui bahwa mereka semua adalah orang Jepang, tapi pada nyata mereka tetap saja tidak diperlakukan adil sebagaimana orang Jepang lain diperlakukan.
Di suruh kerja, tidak diberi makan, kalau sakit tidak diobat. Kalau mati di tumpuk-tumpuk saja mayatnya. Begitupula anak kecil juga sudah di suruh kerja, para wanita di jadikan budak seks hingga dikirim ke luar-luar negeri di tempat dimana Jepang menjajah negara lainnya.
Salah satu yang menyedihkan dimana salah seorang atlit Korea yang memenangkan olimpiade dunia, tapi dipaksa mengikuti olimpiade dengan mengatas namakan Jepang. Saat di wawancarai dia bermuka sedih tidak tampak seperti pemenang pada umumnya, karena dia tidak mau kemenangan ini diatas namakan Jepang, dia lantas lantang mengaku bahwa sebenarnya dia adalah orang Korea. Dan saat itu wawancara langsung tidak ditayangkan.
Nah dibalik banyak peristiwa menyakitkan masa penjajahan.. Kenapa Korea begitu masih seperti marah pada Jepang?
Sebenarnya saya lihat sih hubungan saat ini bukan yang panas-panas banget, lebih panas hubungan Korea Selatan - Korea Utara. Meski saya memang nggak banyak melihat produk Jepang di Korea, tapi lihat saja seperti artisnya saling debut sana dan sini, punya fans di masing-masing Korea dan Jepang. Tapi seperti masih banyak hal yang memunculkan kekalutan lagi diantara Korea jika ada hal yang berkaitan dengan Jepang.
Karena apa? Apa masih se dendam itukah Korea pada Jepang?
Mantan veteran Korea menuntut permohonan maaf di depan kedubes Jepang
Dituturkan kembali dari Tour Guide di Independence Hall, setiap hari rabu, kumpulan para nenek dan kakek yang merasakan sendiri jaman penjajahan datang di depan kedubes Jepang untuk menuntut permohonan maaf.
Saya kurang tahu tentang perkembangan hal ini sampai saat ini, ada kabar dari teman saya yang blasteran Korea-Jepang berkata bahwa pemerintah Jepang sudah sempat minta maaf. Tapi saya dengar kabar dari yang lain tidak...
Tour Guide juga menuturkan, Korea melakukan ini semua dan menceritakan hal seperti ini pada semua pengunjung Independence Hall of Korea bukan untuk menyebarkan kebencian terhadap Jepang atau masih marah besar, toh kita sudah beda generasi, tapi masalahnya adalah...
Jepang tidak pernah sekalipun mengakui bahwa itulah yang mereka lakukan saat penjajahan. Korea ingin tidak ada penjajahan semacam itu, dan juga ingin mendengarkan permohonan maaf, bagaimanapun puluhan tahun dalam penjajahan merupakan kepahitan dan kesakitan yang mungkin akan tetap menjadi luka dalam jika diingat oleh generasi ke genari.
Dan sebenarnya benar saja sih... Banyak teman-teman Jepang saya disini yang nggak tahu kalau Jepang menjajah Korea, apalagi Indonesia. Saat mereka kita beritahu bahwa negaranya pernah menjajah negara kita dulu, dia dengan wajah innocent terkejutnya berujar, "Honto???" Alias "Benarkah?" hahaha
Iya kita nggak perlu sih membenci orang Jepang yang sekarang, nggak bisa pukul rata begitu saja, toh mereka yang hidup di jaman sekarang bukan kakek moyangnya yang keji dulu.
Disinipun sebenarnya orang Korea juga berhubungan baik dengan orang Jepang yang kerja maupun sekolah. Nggak ada kekagokan apapun, ya berjalan seperti apa adanya aja... Biasa aja, nggak ada yang ungkit ini itu.
Cuma mungkin kalau ranahnya agak sensitif apalagi yang dilihat publik macam Tiffany, bisa jadi bom atom lagi. Kalau hubungan sehari-harinya sebenarnya nggak ada masalah sama sekali, bahkan di kampusku mayoritas orang luar negerinya orang Jepang semua. Tenang, kita nggak perang kok... Huehehe.
Sekte/ Kepercayaan untuk mempersatukan Jepang dan Korea
Saya nggak mau menceritakan gamblang tentang hal ini karena takut kena kode etik, wkwk. Tapi satu hal yang mungkin nggak banyak orang tahu adalah...
Di Korea ini memang agamanya bebas alias freedoomm...
Beda sama kita yang punya asas Ketuhanan Maha Esa, kalau disini mah udah campur sana sini.
Agamapun nggak cuma agama-agama besar, tapi kepercayaan kepercayaan itu banyak banget...
Dan salah satu yang dekat disini dan bisa saya interograsi adalah...
Salah satu kepercayaan yang mungkin mereka menganggap agama yang prinsipnya ingin mempersatukan semua agama dan nasionalitas, khususnya penganut terbesar adalah orang Korea dan Jepang.
Mungkin sih 'pendiri'nya ini berpendapat kalau menyedihkan kalau misal hubungan Korea dan Jepang terus dibayang-bayangi dendam dan luka masa penjajahan, karena sekarang sudah beda jaman.
Jadi di kepercayaan ini juga di 'setting' kalau lebih baik dan dianjurkan nikah beda negara. Dan yang paling banyak adalah perkawinan campur Korea - Jepang. Buanyaaaaaak... sekali. Saya tahu dari teman saya yang campuran Korea-Jepang, dia tinggal di Korea dan warga negara Korea. Ayahnya orang Korea dan ibunya orang Jepang.
Dia berujar, kalau dia membaca dan mempelajari tentang sejarah kekejaman orang Jepang pada orang Korea dia mengaku benci sama orang Jepang, "Ilbon saram jinjja nappeuda..." alias "Orang Jepang itu jahat sekali." "Geunde, na ilbon phi-ga heullyeosseunika... jinjja miwohalsudo obso." yang artinya, "Tapi karena dalam diriku mengalir darah Jepang, jadi aku nggak bisa benar-benar membencinya." Yaps, ibunya orang Jepang, dan itulah tujuan kepercayaan itu...
Agar menciptakan generasi yang tidak muncul kebencian mendalam karena dalam dirinya ada percampuran darah Korea - Jepang.
***
Korea Selatan merdeka tanggal 15 Agustus 1945 sementara Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Kok bisa? Ya memang karena latar ceritanya nyaris sama, di jajah Jepang. Dan saat itu tanggal 5 Agustus 1945 mendapat serangan bom Hiroshima dan Nagasaki, kemudian akhirnya menyerahkan kemerdekaan bagi negara-negara jajahannya.Korea Selatan menyebutnya National Liberation Day yang bahasa Koreanya '광복절' atau juga '독립기념일'
Sementara Indonesia menyebutnya Independence Day atau Hari Kemerdekaan.
Tahun 2016 ini Kemerdekaan Indonesia dan Korea sama-sama 71 tahun loh. hehehe
Orang Korea rata-rata sangat nasionalis hingga isu macam Tiffany bisa mencuat dan berakibat besar, beda dengan kita yang tidak terlalu terpancing masalah seperti itu. Apa mungkin karena kurang nasionalis? Atau udah legowo? Atau mungkin memang belum bisa meresapi derita perjuangan para pejuang? Entalah... meskipun begitu, herannya saya hari kemerdekaan di Korea itu sepi-sepi aja di lingkungan umum, nggak ada acara maupun nampak peringatan apapun hihi. Beda dengan ruah meriah Indonesia yang pasang hiasan, lampu-lampu dan bendera dimana-mana, mengadakan lomba dan acara meriah sebelum sampai hari kemerdekaan, diluar apa makna lomba makan kerupuk dan goyang balon sih... huhu.
Nah yang jelas begitulah kurang lebih yang saya tahu tentang Korea dan Jepang, inipun kebanyakan saya tahu setelah saya tinggal di Korea. Ya saya bisa paham dengan kekesalan netizen Korea dengan kasus Tiffany, tapi satu sisi juga saya rasa tidak perlu bersikap menghakimi bak Tiffany melakukan pelanggaran kriminal yang sangat fatal. Saya rasa itu kelalaian dia yang tidak peka dengan kesensitifan rakyat Korea mengenai isu ini. Sebelum Tiffany ada juga tuh kasus member AOA yang dihujat karena nggak kenal sama pejuangnya sendiri.
Sementara Indonesia yang dijajah Belanda 350 Tahun saat piala duniapun pada dukung Belanda. Dan kayaknya banyak juga anak jaman sekarang yang nggak ngerti sama sekali siapa orang-orang di gambar duit rupiah. Haduuu... kenapa kebalikann banget. Ada yang nggak beres dan nggak seimbang keduanya dari Korea maupun Indonesia sih saya rasa hehe. Saya merasa Indonesia kurang benar-benar menghargai perjuangan pejuangnya, menurut sayaaaaaa...
Merasakan nasionalis dan 'kasih sayang' rakyat Korea dengan pejuangnya emang lumayan mengharukan sih. Sampai-sampai ada sertifikasi sejarah Korea. Yang punya sertifikat itu punya nilai plus saat masuk kerja. Keren bukaaaan??? Jadi biar kita nggak sembarangan juga memperlakukan negara, karena ingat berapa darah mengalir di tumpahkan demi kemerdekaan bangsa kita. Huhu.. ㅠㅠ
Semoga arwah para pahwalan diberi kebahagiaan sampai saat ini, mendapat penghargaan yang lebih besar yang mungkin tidak akan pernah bisa diberikan oleh anak bangsanya yang menikmati kemerdekaan saat ini dari perjuangan hidup dan mati mereka ㅠㅠ Aamiin.
Sementara orang Jepang mungkin juga sama akan sakit hati, karena mereka yang sekarang sama sekali nggak andil dalam kejahatan kakek moyangnya tapi mendapat banyak kebencian juga. Mereka sampai berujar "Kalau benci kami jangan datang kemari" Padahal banyak artis Korea yang aji mumpung juga bisa cari duit banyak disana. Ya mau gimana lagi, masa lalu nggak bisa diperbaiki lagi. Dan sulit juga melupakan meski tidak mungkin juga menyalahkan dengan random, jadi yaa cukup jangan sampai terjadi lagi penjajahan macam ini.
Meski saat ini masih banyak penjajahan di negara-negara Islam... ㅠㅠ Semoga Allah memberikan jalan dan putusan yang terbaik... Dan kita jangan pernah tutup mata dengan kejadian ini..
Sekian.
nuna, bantu belajar bahasa korea yak??
ReplyDeletekalau boleh sih,
전파있습니다
마나서 반갑슴니다.
구마워..
BBM: 53E88CA3
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteAku setuju Sama kaka kalo bangs INDONESIA urang menghargai perjuangan pahlawan bangsa
ReplyDeleteIya... generasi muda udah mulai nggak kenal pahlawan-pahlawannya, huhu
Deletehaha :) orang korea justru tidak menghargai pahlawan mereka de ...
DeleteOrang indonesia merdeka karena berjuang memukul jepun ,,, memukul british dan holland dari ibu pertiwi ?? KOREA ?? bahkan sejarah mereka aja di ubah di pelajaran sekolah di sana ?? apa itu yg di bilang lebih nasionalis ...
WAJIB MILiTER ? itu di bilang nasionalis ??? kebanyakan di sana , yang wamil pada ogah2n bahkan banyak juga yang pura pura sakit agar tidak ikut wamil ?
wamil di korea juga ada , karena kapanpun bisa aja perang korea kembali sok negara korea kurang aman ... dan warga nya harus di bekali dengan ilmu militer minimal bisa pegang SENPI dan tau harus ngapain saaat korea terjadi perang lagi/
"bahkan sejarah mereka aja di ubah di pelajaran sekolah di sana ?? apa itu yg di bilang lebih nasionalis ... "
DeleteSotoy amat kayak pernah belajar disana aja. Jangan ngasal. Mending tuh yang disana wajib militer walaupun menurut anda itu bukan bentuk nasionalisme dan menurut anda mereka males malesan,dari pada anda cuma bisa mengkritik warga negara lain, ubah aja dulu lah diri sendiri sblm ngomentarin org lain. Emang situ udah ngasih apa buat negara ini?
Setau gua Korea yang masalah ngubah sejarah itu dari pemerintahnya Klo rakyatnya sih nentang keras.
DeleteUntuk masalah wamil ya wajar banyak yang ngindar, bayangin aja lagi di puncak2 karir di suruh stop dulu hampir tahun. Contohnya Son Heung Min aja, gue yakin klo gak menang asean games kemaren dan ikut wamil full bakal dilepehin dia ama Tottenham. Klo gua sih doain korut bisa bersatu sama korsel biar gak ada wamil2 lagi, dan gua yakin klo mereka bersatu mereka bisa melampaui Jepang bahkan sejajar dengan china
👆*2 tahun
Delete👆 bacot
DeleteAku setuju Sama kaka kalo bangs INDONESIA urang menghargai perjuangan pahlawan bangsa
ReplyDeleteJepang - korea selatan itu ibarat indonesia - malaysia. Tp korea selatan ternyata lebih nasionalis, disini sj merk kendaraan jepang adalah rajanya & Piala dunia banyak yg dukung belanda. Barangkali mmg benar org2 indonesia adalah org2 yg mudah unk memaafkan.
ReplyDeletelebih tepatnya orang korea harga diri dan gengsinya lebih tinggi,,, bukan karena nasionalis.,, karena korea sekarang kiblat mode dan varity asian , mereka menolak sejarah bahwa bangsa mereka pernah di jajah sama negara jepun ...
Deleteindonesia bukan mudah memaafkan ,, tapi menerima kenyataan ? tidak seperti korea ,, korea itu arogan dan idealis , bahkan anak2 di sana sudah di ajarin untuk membenci jepun ..
lagian SEJARAH BUKAN untuk ajang balas dendam ,, melainkan untuk di kenanng,,
and pernah oe tugas ke Gyeongsang kebetulan rekan kerja oe orang Jepun sonoh... eeeh orang korea di sana sangaat merendahkan rekan kerja oe .. oe tidak begitu paham pembicaraaan mereka tapi arah tujuannya jelas , mengungkit sejarah masalalu ,
dan terus oe liat rekan kerja oe orang jepun ? minta maaf dan membungkuk ? jujur oe saat itu respect sama rekan kerja oe ,, dia tidak melakukan apa yang di lakukan negaranya masalalu , tapi dia membungkuk dan minta maaf atas apa yang terjadi yang bukan perbuatannya !!
dan satu lagi oe sekarang di korea penduduk korea sekarang jadi anti china weh weh weh
Oe oe oe
DeleteKorea memperoleh kemerdekaan setelah mundurnya Jepang
ReplyDelete350 tahun dijajah jepang sebenarnya belum sepadan dgn kemerdekaan kita. semoga tidak hny bangsa kita sdh bebas penjajah,tapi mental kita juga hrus bebas dri penjajah
ReplyDeleteKorea udah damai dari april 2018 kmaren, di asian games juga mreka masuk gbk bareng. Ya semoga mreka bisa legowo kayak orang kita, bahkan kali kita keinjek aja kita yg minta maaf ke yang nginjek, maaf mas kakinya, hehe
ReplyDeleteDisini bisa dilihat bahwa kalau belajar sejarah itu tdk boleh memihak.Memang generasi Indonesia saat ini masih belum bisa memahami arti sejarah. Tapi kalau nasionalismenya berlebihan kayak korea juga gak bagus. Sejarah itu mengajarkan untuk memaafkan tapi tidak untuk dilupakan.Saya kira Indonesia cukup bangga karena merdeka dengan darah perjuangan. Di Asia tenggara cuma Indonesia sama Vietnam yang merdeka karena berjuang bukan karena pemberian atau yg lainnya.
ReplyDeleteKeren kak tulisannya😍,merinding aku bacanya,iya ya rasa nasionalis kita masih kurang, apalagi banyak anak muda sekarang yang hobi ngebangain negara lain dibanding negaranya sendiri,nggak tau gimana sakitnya perjuangan bangsa ini buat merdeka😿
ReplyDeleteGa setuju kalo indonesia dinilai ga menghargai perjuangan para pahlawan dan dibandingkan dgn korea. Saya dari SD belajar sejarah tpi guru saya ga pernah ngajarin utk membenci negara2 penjajah. Saya rasa sejarah bukan dijadikan senjata utk membenci negara orang tapi lebih memupuk rasa cinta kpd NKRI. Sejarah mengajarkan kita dulu nenek moyang kita mati-matian merebut indonesia.
ReplyDeleteadu ayam
ReplyDeletesabung ayam live
ReplyDeleteThis article is very good, I personally really like it, very happy if you want to play to our place here Syair Togel
ReplyDelete